Powered By Blogger

Jumat, 30 Maret 2012

Kiat - kiat hidup nyaman di Perumahan 

Sebenarnya cita-cita sih bisa mempunyai lahan yang luas untuk mendirikan rumah.Ada beraneka ragam tumbuhan.Apalagi kalo ada tanaman buah - buahan,tanaman hias,ada kolam ikan,dan lain -lain.Pernah juga dengar suara teman." Aku nggak mau hidup di perumahan,sempit"!.Ada juga yang bilang, " hidup di perumahan penuh persaingan" . Dan lain-lain
Ketika kita berumah tangga apabila sudah mempunyai lahan untuk mendirikan rumah hal di atas tidak bermasalah.Masalahnya apabila keuangan kita terbatas,tidak mempunyai warisan,jauh dari orang tua,maka hidup di perumahan bukan merupakan suatu permasalahan.
Berikut ini adalah kiat-kiat supaya hidup nyaman di perumahan:
1. Hindari ngerumpi.Pembicaraan yang sedikit-sedikit kalo keterusan akhirnya menggosip tetangga.Dengan lawan bicara kita bilang,"Jangan bilang siapa-siapa ya". Nanti lawan bicara kita juga bilang begitu,dimana pada akhirnya akan terdengar juga pada seseorang yang digosipkan.
2. Hindari berburuk sangka.Manusia pada dasarnya mempunyai sifat dasar iri,dengki,hasut.Apalagi melihat tetangga bisa bangun rumah bagus,kendaraan bagus,anak-anak yang akhlaqnya bagus.
3. Hindari melihat hal-hal yang jauh dari jangkauan kita.Kita harus punya prinsip bahwa sesuatu yang sebenarnya kita miliki cuma 3 yaitu apa yang kita makan,apa yang kita kenakan,dan apa yang kita sedekahkan.
4. Mengikuti kegiatan-kegiatan di tingkat Rt misalnya arisan,pengajian,kerja bakti.Jangan mengisolasi diri.Saudara yang paling dekat adalah tetangga kita
5. Berbagi dengan tetangga.Apabila kita punya rezeki janganlah kikir untuk bersedekah pada tetangga.Janganlah yang kita beri hanyalah tetangga yang pernah memberi kita.Justru tetangga yang tidak pernah memberi maka kita beri dengan maksud untuk mengajari sedekah.
6. Bertegur sapa.Walau kita dari berbagai jenis suku,agama,adat-istiadat sebaiknya hidup dengan rukun,damai,bersosialisasi dengan baik.Orang yang paling baik adalah orang yang menegur terlebih dahulu.

http://adf.ly/6wF32

Rabu, 28 Maret 2012

Kiat-Kiat Supaya Pembantu Krasan


Kita yang hidup di Indonesia barangkali di bilang lebih manja daripada orang-orang barat.Saya dengar orang-orang di negara barat lebih mandiri dari kita.Mencuci baju,mencuci piring,setrika,antar anak sekolah dan lain-lain semua dikerjakan sendiri. Bagi penduduk Indonesia yang suami dan istri kerja apalagi jauh dari orang tua dan saudara ternyata jasa pembantu sangat diperlukan.Supaya pembantu kita tidak gonta-ganti maka ada kiat-kiat khusus yang barangkali berguna.
1. Memilih pembantu yang akhaknya bagus.Bisa ditelusuri dari orang-orang sekitar tetangganya atau orang yang mencarikan. Juga bisa dilihat dari penampilan waktu pertama kali kita jumpa
2. Menetapkan gaji pembantu di muka pada waktu pertama kali bertemu
3. Menerangkan secara detail pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan
4. Apabila ada kesalahan kita jangan langsung marah.Tegur secara baik-baik yang penting tidak membahayakan
5. Diberi kebebasan keluar rumah(tidak dikekang) yang penting bisa menjaga aib majikan dan dirinya sendiri
6. Diberi bonus apabila volume pekerjaan bertambah
7. Setiap hari raya diberi bonus THR(berupa baju lebaran,kue,sembako)
8. Diusahakan setiap tahun gaji naik
9. Diberi uang kesehatan apabila sakit
dan lain-lain

http://adf.ly/6wF32
Hal-hal yang dipersiapkan untuk mendapatkan anak cerdas

Setiap anak yang dilahirkan ibarat seperti kapas.Putih dan bersih.Tinggal bagaimana nanti orang tua yang akan melukis,mewarnai si anak.Tapi tak ada salahnya apabila kita berusaha mendapatkan anak yang sesuai yang kita idam-idamkan.Kalaupun kita sudah berusaha tapi anak yang diperoleh dari Allah tidak sesuai yang kita harapkan janganlah kita mengeluh tapi berusahalah semaksimal mungkin mengelola anak .

Hal - hal apa saja yang dipersiapkan supaya mendapatkan anak cerdas dunia akherat.
1. Memilih calon ibu/bapak yang sholeh atau sholehah
2. Memilih pasangan juga dilihat dari bibit,bebet dan bobot.Tapi syarat no.1 adalah yang paling penting
3. Ketika istri sudah mulai mengandung maka setiap saat atau setelah sholat perdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al - Qur'an.Calon ibu baca sendiri atau Calon bapak yang memperdengarkan.
4. Makan makanan yang halalan dan thoyiban
5. Selalu periksa kandungan secara rutin.Apabila ada kelainan bisa terdeteksi lebih awal
6. Ketika si anak sudah lahir pertama yang harus diperdengarkan adalah suara adzan(sebelum dimandikan)
7. Kalo sudah lahir mulailah babak baru membentuk kecerdasan dan kepribadian anak
8. Membiasakan memperdengarkan bacaan Al-Quran pada bayi anda
9. Setelah agak besar dibiasakan sholat berjamaah di Masjid(terutama pada laki-laki).Ibu bisa membiasakan anak-anak perempuan berjamaah di rumah
10. Memberi makan makanan yang bergizi,halal, dan baik
11. Mengontrol jadwal anak.Meliputi waktu sholat,belajar, bermain,menonton televisi,istirahat
12. Kewajiban -kewajiban di atas dilakukan secara bersama-sama antara suami dan isteri.Tetapi si ibulah yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam pembentukan kecerdasan dan kepribadian anak

http://adf.ly/6wF32

Selasa, 27 Maret 2012


BAB 4

LAMBANG UNSUR, RUMUS KIMIA,
DAN PERSAMAAN REAKSI


Standar Kompetensi: 4. Memahami konsep penulisan lambang unsur, senyawa dan bentuk molekul, persamaan reaksi dan hukum-hukum dasar kimia
Kompetensi dasar : 4. 1 Memahami lambang unsur, senyawa dan bentuk molekul
                                4.2  Memahami rumus kimia
                                4.3 Menuliskan nama senyawa kimia
                                4.4 Memahami hukum-hukum dasar kimia
               
PENDAHULUAN
      Pada bab 1 kita telah mempelajari tentang perubahan kimia dan klasifikasi materi.Dalam bahasa sehari-hari, istilah perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Tahukah kamu, apa sebenarnya yang terjadi di dalam reaksi kimia tersebut? Mengapa unsure tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana, sedangkan senyawa bisa?
      Dalam bab ini kita akan mempelajari tentang lambang-lambang unsur, rumus kimia, dan persamaan reaksi.Pemahaman tentang lambaing unsur, rumus kimia, dan persamaan reaksi ini perlu dikuasai karena penggunaannya sangat luas, terutama untuk menjelaskan berbagai peristiwa kimia (reaksi kimia), yang terjadi di alam dan dalam kehidupan sehari-hari.

A. PARTIKEL-PARTIKEL MATERI
      Cobalah perhatikan larutan gula! Sebesar apakah butiran gula yang ada dalam larutan gula tersebut?Walaupun dalam larutan gula tadi kita tidak melihat adanya butiran gula, namun kita yakin bahwa gula ada di dalamnya.Dalam larutan tersebut,gula telah berubah ukurannya menjadi sangat kecil.Bagian dari butiran gula yang sangat kecil ini dinamakan partikel gula.Seperti halnya gula, sesungguhnya setiap materi tersusun oleh bagian-bagian yang sangat kecil yang disebut partikel-partikel materi.
      Setiap materi tersusun oleh partikel-partikel materi.Berdasar materi yang dibentuknya, maka partikel materi dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : atom, ion dan molekul.
1.      Atom
Konsep tentang atom pertama kali diajukan oleh seorang filosof yunani bernama Demokritus.Menurutnya, setiap materi bersifat diskontinu.Artinya: bila kita bagi-bagi materi tersebut secara terus-menerus, pada suatu saat akan didapatkan bagian yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dan disebut atom.Kata atom ini diambil dari kata atomos yang berarti tidak dapat dibagi-bagi ( a = tidak; tomos = terbagi).Konsep atom Demokritus ini bukan merupakan konsep yang eksperimental melainkan bersifat spekulatif, hanya berdasarkan pemikiran filosofis saja. Konsep atom Demokritus kemudian dilupakan orang untuk waktu yang sangat lama.
Konsep yang lebih maju muncul pada zaman Robert Boyle.Pada saat itu ahli-ahli fisika mengembangkan konsep baru tentang struktur materi,yaitu konsep molekul.menurut konsep ini partikel terkecil dari suatu materi ialah molekul dan molekul-molekul suatu materi sifatnya sama dalam segala hal.Konsep ini didasari oleh sifat difusi dari gas dan sifat gas terhadap perubahan suhu, volume, dan tekanan.Konsep molekul ini juga kurang berkembang, karena penggunaannya dalam ilmu kimia sering mengalami kegagalan.Barulah pada periode tahun 1803-1808, John Dalton (1766-1844), seorang guru di Manchester, Inggris mengemukakan teori atomnya yang sangat terkenal. Menurut Dalton: Atom merupakan bagian terkecil dari unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dan masih memiliki sifat-sifat unsur tersebut.Sebagai contoh : besi tersusun oleh atom- atom besi, emas tersusun oleh atom-atom emas, dan sebagainya.Dalton menggambarkan sebuah atom sebagai benda bulat pejal.







2.      Molekul
Molekul merupakan gabungan dari atom-atom melalui reaksi kimia. Atom- atom yang saling bergabung ini dapat berupa atom-atom sejenis atau yang berlainan jenisnya. Berdasarkan jenis atom yang menyusunnya, molekul dibedakan menjadi molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul unsur terbentuk dari atom-atom unsur sejenis, sedangkan molekul senyawa terbentuk dari atom-atom yang berbeda jenisnya. Baik molekul unsur maupun molekul senyawa keduanya dapat terdiri atas 2,3,4, atau lebih atom. Molekul yang terdiri atas dua atom disebut molekul diatomik terdiri atas lebih dari tiga atom disebut molekul poliatomik.Beberapa contoh molekul unsur dan molekul senyawa yaitu sebagai berikut
a.       Molekul unsur
1)        Molekul diatomik
Contoh: O2, H2
2)        Molekul triatomik
Contoh: O3
3)        Molekul poliatomik
Contoh: P4, S8
b.      Molekul senyawa
1)    Molekul diatomik
Contoh: CO
2)    Molekul triatomik
Contoh: H2O
3)    Molekul poliatomik
Contoh: C12H22O11
3.      Ion
Ion merupakan atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik. Berdasarkan muatan listriknya, ion dibedakan menjadi kation dan anion. Kation adalah ion-ion yang bermuatan listrik positif, sedangkan anion adalah ion-ion yang bermuatan listrik negatif. Jika dua buah ion yang berbeda muatan ini saling berdekatan, maka akan terjadi gaya tarik-menarik yang pada akhirnya akan terbentuk senyawa. Senyawa yang tersusun oleh ion-ion ini dinamakan senyawa ion. Salah satu contoh senyawa ion ialah natrium klorida (garam dapur). Senyawa ini tersusun oleh ion-ion natrium yang bermuatan positif dan ion-ion klorida yang bermuatan negatif.
Dari uraian mengenai partikel-partikel materi di atas, dapat kita simpulkan bahwa setiap materi tersusun oleh bagian-bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dan disebut partikel materi. Berdasarkan jenis materinya, dikenal tiga jenis partikel materi, yaitu atom, molekul dan ion. Atom merupakan partikel dasar penyusun unsur yang masih memiliki sifat unsurnya. Molekul unsur merupakan gabungan atom-atom unsur sejenis. Selain molekul unsur, ada juga molekul senyawa. Molekul senyawa merupakan gabungan atom-atom unsur yang berbeda. Molekul senyawa merupakan bagian terkecil dari senyawa. Partikel senyawa selain dapat berupa molekul senyawa, juga dapat berupa ion-ion.

Latihan 4.1
1.      Jelaskan kembali apa yang dimaksud partikel materi!
2.      Jelaskan kembali perbedaan antara atom, molekul unsur, molekul senyawa, dan ion!
3.      Berikan masing-masing satu contoh, partikel-partikel materi pada nomor dua di atas!

Perubahan materi pada hakikatnya terjadi karena adanya perubahan susunan partikel penyusun materinya. Untuk mempermudah mempelajari perubahan materi tersebut, para ahli menuliskannya dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu. Uraian di bawah ini akan menjelaskan tentang lambang unsur, rumus kimia, dan persamaan reaksi. Rumus kimia dan persamaan reaksi merupakan kajian yang sangat penting dan mendasar dalam ilmu kimia, karena setiap proses kimia dapat dijelaskan secara sederhana dengan menuliskan persamaan reaksinya.

B.                        Lambang Unsur
Seiring dengan perkembangan penemuan unsur, para ahli merasa perlu untuk mendokumentasikan unsur-unsur tersebut agar lebih mudah diingat. Untuk itu, dibuatlah lambang-lambang unsur. Penulisan lambang unsur ini telah dikenal sejak abad pertengahan.



Pada tahun 1810, John Dalton membuat lambang unsur dengan menggunakan lingkaran sebagai dasarnya.
Walaupun lambang unsur yang dibuat oleh Dalton sudah menunjukkan suatu kemajuan, namun dirasakan masih kurang praktis terutama jika kita ingin menuliskan rumus kimia dari suatu senyawa. Pada tahun 1813, seorang ahli kimia Swedia, Jons Jacob Berzelius(1779 – 1848) membuat lambang unsur yang lebih sederhana dan yang digunakan sebagai dasar penulisan lambang unsur sampai sekarang.
Lambang unsur yang dibuat Berzelius diturunkan dari nama unsur tersebut dalam bahasa latin atau yunani. Sebagai contoh: hydrogen diberi lambang H dan oksigen lambang unsurnya O. Jika terdapat beberapa unsur yang memiliki huruf depan(pertama) yang sama, maka lambang unsurnya dibedakan oleh huruf kedua atau huruf berikutnya.Misal: Calsium, Cuprum, dan Cobalt, berturut-turut diberi lambing: Ca, Cu, dan Co.

Ketentuan penulisan lambang unsur:
1)      Lambang unsur yang terdiri atas satu huruf, maka penulisannya harus menggunakan huruf capital
2)      Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf, maka penulisannya yaitu huruf pertama harus menggunakan huruf capital, huruf keduanya huruf kecil.
Contoh penulisan beberapa lambang unsur menurut Berzelius dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 4.1 Nama unsur dan lambangnya menurut Berzelius
Nama unsur
(nama latin)
Nama unsur
(nama Indonesia)
Lambang
Atom
Penurunan nama
Argentum
Perak
Ag
L, Argentum, perak
Aluminium
Aluminium
Al
L, Alumen, rasa pahit
Argon
Argon
Ar
Y, Argos, malas
Aurum
Emas
Au
L. Aurum, fajar terang
Borium
Boron
B
Ar, Buraq, putih
Barium
Barium
Ba
Y, Barys, berat
Bromium
Brom
Br
Y, Bromos, busuk
Carbonium
Karbon
C
L, Carbo, arang
Calsium
Kalsium
Ca
L, Calx, kapur
Cobaltum
Kobal
Co
Jer, kabold
Chromium
Khrom
Cr
Y, Chromos, warna
Cuprum
Tembaga
Cu
L, Cuprum, paku Cyprus
Fluorium
Fluor
F
L, Fluere, mengalir
Ferrum
Besi
Fe
L, Ferum, besi
Hydrogenium
Hidrogen
H
Y, Hydro: air;genes=pembentuk
Hydragyrum
Raksa
Hg
Y, Hydragyrum, perak cair
Helium
Helium
He
Y, Helios, matahari
Iodium
Iodium
I
Y, Iodes, ungu
Kalium
Kalium
K
L, Kalium, potas
Sulfur
Belerang
S
L, Sulphurium
Silicium
Silikon
Si
L, Silex, batu api
Stanum
Timah
Sn
L, Stanum, timah
Zincum
Seng
Zn
Jer, Zincum
Penurunan nama unsur seperti yang terlihat pada tabel di atas, tergantung pada orang yang menemukannya. Ada yang berasal dari nama penemunya, seperti Einstenium(Es); pada sifatnya,seperti fluor(fluere=mengalir); atau pada tempat asal ditemukannya, seperti Californium( California,As). Akibat penamaan unsur seperti ini, maka ada satu unsur yang memiliki dua nama dan tentunya lambangnya pun dua, yaitu unsur Rutherfordium(Rf) dan Kurchatovium(Ku). Untuk mengatasi hal ini, maka IUPAC( International Union of Pure and Applied Chemistry) suatu badan internasional dalam bidang kimia murni dan kimia terapan, telah menetapkan aturan tata nama dan lambing unsur, untuk unsur-unsur yang mungkin ditemukan pada kemudian hari.
Sistem penulisan lambang unsur ini terdiri atas 3 huruf. Lambang unsur ini diturunkan dari nama unsurnya. Setiap unsur diberi nama sesuai nomor atom unsurnya ditambah akhiran – ium. Awalan untuk masing-masing angka ditetapkan sebagai berikut:



0 = nil; 1 = un; 2 = bi; 3 = tri; 4 = quad; 5 = pent; 6 = hex; 7 = sept; 8 = okt; 9 = enn
Contoh:
Unsur dengan nomor atom = 104
1 = un   0 = nil     4 = quad
Lambang unsurnya = Unq
Nama unsurnya = Unilquadium

Latihan 4.2
1.      Tuliskan lambang unsur-unsur berikut!
a.       Emas                                                        k.  Natrium
b.      Perak                                                        l.   Brom
c.       Tembaga                                                   m. Barium
d.      Timah                                                       n.  Iodium
e.       Timbal                                                      o. Unilquadium
f.       Titanium                                                   p. Unilseptium
g.      Kalsium                                                    q. Unilpentium
h.      Kalium                                                     r.  Ununheksium
i.        Khlor                                                        s.  Ununbium
j.        Nitrogen                                                   t.  Ununoktium
2.      Tuliskan nama unsur dengan lambang berikut!
a.       Al                                                             i.  Hg
b.      Ar                                                             j.  Li
c.       B                                                              k.  Ni
d.      Be                                                             l.  Si
e.       C                                                              m. Unh
f.       Co                                                                        n.  Uns
g.      F                                                               o.  Uup
h.      H                                                              p.  Uue

C.                       Rumus Kimia

1.      Rumus kimia unsur
Unsur adalah zat kimia yang tersusun oleh atom-atom tunggal(monoatomik). Oleh karena itu, rumus kimia unsur sama dengan lambang atom unsur tersebut.
Tabel 4.2
Rumus kimia beberapa unsur monoatomik
Nama unsur
Rumus kimia
Besi
Fe
Emas
Au
Perak
Ag
Tembaga
Cu
Beberapa unsur dalam kehidupan sehari-hari terdapat sebagai molekul unsur. Rumus kimia beberapa molekul unsur dapat kita lihat pada tabel berikut
Tabel 4.3
Rumus Kimia Beberapa Molekul Unsur
Molekul Unsur
Rumus kimia
Jumlah Atom
Hidrogen
H2
2
Oksigen
O2
2
Nitrogen
N2
2
Fluorin
F2
2
Klorin
Cl2
2
Bromin
Br2
2
Iodin
I2
2
Belerang
S8
8
Ozon
O3
3
pospor
P4
4




2.      Rumus kimia senyawa
Dari uraian mengenai senyawa, kita mengetahui bahwa suatu senyawa dapat terbentuk dari penggabungan beberapa unsur dengan komposisi tertentu. Oleh karena itu, rumus kimia suatu senyawa biasanya menyatakan jenis dan jumlah relatif unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai contoh, air memiliki rumus kimia H2O, artinya air tersusun oleh 2 unsur H dan satu unsur O. Berikut adalah tabel dari rumus kimia beberapa unsur.
Tabel 4.4
Rumus Kimia Beberapa Unsur
Nama Senyawa
Rumus Kimia Senyawa
Jenis dan Jumlah Atom
Air
H2O
H=2;O=1
Amonia
NH3
N=1;H=3
Asam sulfat
H2SO4
H=2;S=1;O=4
Gula
C12H22O11
C=12;H=22;O=11
Glukosa
C6H12O6
C=6;H=12;O=6
Asam Cuka
CH3COOH
C=2;H=4;O=2
Alkohol
C2H5OH
C=2;H=6;O=1
Garam
NaCl
Na=1;Cl=1

a.      Rumus empiris dan rumus molekul
Rumus kimia suatu senyawa dapat berupa rumus empiris atau rumus molekul. Rumus empiris disebut juga rumus perbandingan, karena menyatakan perbandingan paling sederhana dari atom-atom unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom yang sebenarnya yang terdapat dalam satu molekul suatu senyawa. Rumus empiris bisa sama dengan rumus molekul, bisa juga berbeda.Perhatikan tabel berikut!
Tabel 4.5
Perbandingan Rumus empiris dan Rumus Molekul Beberapa Senyawa
Nama Senyawa
Rumus Molekul
Rumus Empiris
Air
H2O
H2O
Amonia
NH3
NH3
Asam sulfat
H2SO4
H2SO4
Glukosa
C6H12O6
CH2O
Asam cuka
CH3COOH
CH2O
Hidrazin
N2H4
NH2
Garam
NaCl
NaCl
Butana
C4H10
C2H5


b.      Jumlah atom dalam molekul
Jumlah relatif atom-atom dalam sebuah molekul ditunjukkan oleh angka indeks. Angka indeks adalah angka yang terdapat dalam rumus kimia suatu senyawa. Angka indeks merupakan identitas dari senyawa. Oleh karena itu, angka indeks tidak boleh diubah. Mengubah angka indeks, sama artinya mengubah senyawanya. Angka indeks = 1 tidak pernah dituliskan.
Sekarang perhatikan rumus kimia air pada table di atas! Dalam rumus kimia air, indeks untuk atom H = 2 dan indeks untuk O = 1. Jika indeks untuk O diubah menjadi 2, maka rumus kimia senyawa menjadi H2O2.Senyawa dengan rumus kimia H2O2 bukan air, tapi asam peroksida.
Selain angka indeks, dikenal juga angka koefisien. Koefisien ditulis di depan rumus kimia suatu senyawa dan menyatakan jumlah molekul senyawa. Angka koefisien boleh diubah-ubah, namun seperti halnya indeks, koefisien = 1 tidak pernah dituliskan. Sebagai contoh, pada rumus kimia air di atas, koefisien untuk H2O = 1, dan dibaca “satu molekul air “. Jika di depan rumus kimia air tersebut diberi angka 5(sehingga menjadi 5H2O), maka dibaca menjadi ”lima molekul air”. Jumlah atom H dalam lima molekulair adalah 5 x 2 atom H = 10 atom H dan 5x1 atom O = 5 atom O.
Untuk memudahkan kita dalam mempelajari senyawa-senyawa kimia, kita perlu mengenal nama-nama senyawa tersebut. Selain itu, kita juga dapat membuat pengelompokan-pengelompokan terhadap senyawa kimia. Pada uraian di bawah ini, kita akan mempelajari tentang tata nama dari senyawa-senyawa kimia.Pengetahuan tentang tata nama senyawa ini sangat penting, terutama dalam hubungannya dengan penulisan persamaan reaksi kimia. Pada bagian akhir, akan dijelaskan pula sedikit mengenai pengelompokan senyawa kimia. Hal ini bertujuan agar kita dapat lebih mudah mempelajari senyawa-senyawa kimia ini.

D.                       Tata nama senyawa
Tiap senyawa memiliki nama tersendiri yang berbeda dengan nama senyawa lainnya. Pemberian nama senyawa ini telah diatur oleh komisi tata nama IUPAC ( International of Pure and Applied Chemistry), sebuah badan ilmu kimia internasional. Aturan penamaan senyawa ini dibedakan untuk senyawa-senyawa biner(terdiri atas dua atom berbeda) dan senyawa-senyawa terner(terdiri atas tiga atom)
Pada uraian berikut ini, akan dijelaskan bagaimana aturan tata nama untuk senyawa-senyawa yang terdiri atas atom non logam dengan non logam, logam dengan non logam, dan ion logam dengan ion poliatom.
1.      Senyawa biner yang terdiri atas atom-atom non logam
     Senyawa biner adalah senyawa yang terdiri atas dua atom yang berbeda.
a.    Pemberian nama untuk atom-aton non logam dilakukan berdasarkan urutan unsur non logam berikut: B-Si-As-C-P-N-H-S-I-Br-Cl-O-F
Kemudian ditambah akhiran – ida
Contoh: HF diberi nama hidrogen fluorida
b.    Bila jumlah unsur dalam senyawa berbeda, maka untuk menyatakan jumlah masing-masing-masing unsur atau atom dalam rumus kimianya, harus diawali dengan awalan angka Yunani, yaitu:
Mono = 1         di = 2               tri = 3              tetra = 4           penta = 5
Heksa = 6        hepta = 7         okta = 8           nona = 9          deka = 10
Contoh:
SF6 = belerang heksafluorida
PCl3 = pospor triklorida
Catatan :
·           Awalan mono tidak berlaku untuk atom yang berada di awal rumus kimia senyawa. Contoh: CO bukan monokarbon monoksida, tapi karbon monoksida
·           Nama senyawa yang sudah lazim, seperti air(H2O) dan amoniak(NH3) tidak perlu diganti menjadi dihidrogen monoksida dan nitrogen trihidrida.
2.      Senyawa biner yang terdiri atas atom-atom logam dan non logam
a.       Nama atom logam disebut lebih dulu, diikuti dengan nama atom non logam dan ditambah akhiran – ida.
Contoh:
NaCl : Natrium klorida
MgO : Magnesium oksida
b.      Persenyawaan antara atom logam dan non logam umumnya berupa senyawa ion. Oleh karena itu, bila sebuah atom logam dapat membentuk lebih dari satu senyawa dengan muatan ion yang berbeda maka untuk membedakannya, muatan ion logam ini harus dituliskan. Jumlah muatan ion logam ditulis dengan angka romawi dalam tanda kurung.
Contoh:
FeS : besi (II) sulfide
Fe2S3 : besi (III) sulfide
HgCl : raksa (I) klorida
HgCl2 : raksa (II) klorida
Agar lebih mengenal nama dan jumlah muatan ion positif(kation) dari atom-atom logam dan muatan ion negative(anion) dari atom-atom non logam. Perhatikan table berikut ini!

Tabel 4.6 Nama dan Simbol Kation dan Anion
Nama kation
Simbol
Nama anion
simbol
Natrium
Na+
Fluorida
F-
Kalium
K+
Klorida
Cl-
Magnesium
Mg2+
Bromida
Br-
Kalsium
Ca2+
Iodida
I-
Barium
Ba2+
Oksida
O2-
Aluminium
Al3+
Sulfida
S2-
Besi (II)
Fe2+
Nitrida
N3-
Besi (III)
Fe3+
Carbida
C4-
Kromium (II)
Cr2+


Kromium (III)
Cr3+


Tembaga (I)
Cu+


Tembaga (II)
Cu2+


Raksa (I)
Hg+


Raksa (II)
Hg2+



3.      Senyawa poliatom
Senyawa poliatom adalah senyawa yang tersusun oleh banyak atom. Senyawa poliatom umumnya tergolong senyawa ion. Senyawa ion adalah senyawa yang tersusun oleh ion-ion. Ion-ion ini dapat berupa ion monoatomik( terdiri atas atom-atom tunggal) atau ion-ion poliatom(terdiri atas beberapa jenis atom).
Beberapa kation(ion positif) logam umumnya merupakan ion monoatomik. Salah satu kation yang bersifat poliatomik ialah NH4+. Ion-ion poliatom ini pada umumnya merupakan ion-ion negative(anion).
Tabel 4.7
Beberapa ion poliatom dan contoh senyawa yang dibentuknya

Rumus ion
Nama ion
Contoh senyawa
Nama senyawa
OH-
Hidroksida
NaOH
Natrium hidroksida
CN-
Sianida
KCN
Kalium sianida
NO2-
Nitrit
AgNO2
Perak nitrit
NO3-
Nitrat
AgNO3
Perak nitrat
ClO-
Hipoklorit
NaClO
Natrium hipoklorit
ClO2-
Klorit
NaClO2
Natrium klorit
ClO3-
Klorat
NaClO3
Natrium klorat
ClO4-
Perklorat
NaClO4
Natrium perklorat
C2O42-
Oksalat
CaC2O4
Kalsium oksalat
CO22-
Karbonat
CaCO3
Kalsium karbonat
SO32-
Sulfit
K2SO3
Kalium Sulfit
SO42-
Sulfat
BaSO4
Barium sulfat
S2O32-
Tiosulfat
Na2S2O3
Natrium tiosulfat
PO33-
Fosfit
Ca3(PO3)2
Kalsium fosfit
PO43-
Fosfat
Ca3(PO4)2
Kalsium fosfat

4.      Senyawa asam
Senyawa asam merupakan senyawa yang terbentuk antara kation hidrogen(H+) dengan suatu anion. Pemberian nama senyawa asam ialah dengan menyebutkan nama hidrogen atau asam diikuti nama unsur berikutnya atau nama ionnya.Contoh:
HCl : asam klorida
HBr : asam bromida

5.      Senyawa basa
Senyawa basa merupakan senyawa yang terbentuk antara suatu kation dengan anion hidroksida(OH). Penamaan senyawa basa ialah dengan menyebutkan nama kation diikuti akhiran hidroksida.Contoh:
NaOH : Natrium hidroksida
Mg(OH)2 : Magnesium hidroksida
6.      Senyawa organik sederhana
Senyawa organik adalah senyawa yang banyak mengandung unsur karbon dan unsur lainnya seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan fosfor dalam jumlah sedikit.Berikut ini beberapa contoh senyawa organik yang banyak terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
CH4 : metana (gas alam/karbit)
C2H2 : etuna( gas karbit )
C2H5OH : etanol(alcohol)
C6H12O6 : glukosa (gula)
CH3COOH : asam asetat/cuka
C8H18 : oktana (bensin)

Dari uraian mengenai tata nama senyawa di atas, dapat kita simpulkan bahwa senyawa-senyawa kimia dapat kita klasifikasikan berdasarkan beberapa hal, di antaranya:
1.      Berdasarkan jenis atom penyusunnya, senyawa dikelompokkan menjadi senyawa biner(tersusun oleh dua jenis atom) dan senyawa poliatom(tersusun oleh lebih dari dua atom)
2.      Berdasarkan unsur utama penyusunnya, senyawa dikelompokkan menjadi senyawa organik(unsur utamanya karbon) dan senyawa anorganik (unsur utamanya bukan karbon).

E.                        Persamaan reaksi
Untuk menggambarkan peristiwa perubahan kimia, diperlukan cara penulisan khusus, yang disebut persamaan reaksi. Persamaan reaksi merupakan suatu persamaan yang menggambarkan perubahan kimia dari pereaksi(zat-zat yang bereaksi) menjadi produk( zat baru, hasil reaksi). Pada penulisan persamaan reaksi, antara pereaksi dengan produk dipisahkan oleh tanda panah ( "). Pereaksi ditulis sebelum tanda panah ( di ruas kiri ), sedangkan produk ditulis setelah tanda panah ( ruas kanan)
Pereaksi " Produk
Sebuah pernyataan reaksi yang berbunyi:” logam besi bereaksi dengan gas oksigen membentuk besi (III) oksida” dapat ditulis sebagai berikut:
Besi + gas oksigen " Besi (III) oksida
Persamaan di atas dinamakan persamaan sebutan, yaitu dengan menyebutkan zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksinya. Namun demikian, persamaan reaksi ini tidak lazim ditulis. Cara yang lebih baik lagi ialah dengan menuliskan rumus kimia dari zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksinya. Untuk contoh di atas, maka persamaan reaksinya adalah:
Fe + O2 " Fe2O3
 Persamaan reaksi di atas belum sepenuhnya benar, mengapa? Setiap reaksi kimia harus memenuhi hukum kekekalan massa, yaitu massa zat sebelum dan sesudah reaksi harus sama. Kemudian karena massa zat itu merupakan gambaran dari jumlah partikel zat, maka menurut hukum ini jumlah partikel sebelum dan sesudah reaksi haruslah sama. Jadi, dalam suatu persamaan reaksi, jumlah atom-atom dari zat yang bereaksi harus sama dengan jumlah atom-atom dari zat hasil reaksi.
Jumlah atom sebelum reaksi = jumlah atom setelah bereaksi
                                                Atau
Jumlah atom-atom ruas kiri = jumlah atom-atom ruas kanan
Sebagai contoh, perhatikan reaksi antara besi(Fe) dan belerang(S) yang menghasilkan besi(II)sulfide(FeS) sebagai berikut:
Fe + S " FeS
Pada persamaan reaksi tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah atom Fe dan S, baik di ruas kiri maupun ruas kanan, sudah sama. Ini berarti, persamaann reaksi sudah memenuhi Hukum Lavoisier. Sekarang bagaimana bila jumlah atom di ruas kiri belum sama dengan jumlah atom di ruas kanan? Fe + O2 " Fe2O3
Jumlah atom-atom pada kedua persamaan reaksi tersebut belum sama atau belum setara. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyetarakan jumlah atom-atom pada suatu persamaan reaksi, yaitu
1.      Jangan sekali-kali mengganti angka indeks dari zat kimia yang bereaksi dan hasil reaksi, karena itu berarti mengganti rumus kimianya!
2.      Jangan menambahkan zat lain yang tidak ada dalam persamaan reaksi!
3.      Setarakanlah jumlah atom dengan mengubah-ubah angka koefisiennya!
Sekarang perhatikan lagi kedua reaksi di atas!
Fe + O2 " Fe2O3
Jumlah atom Fe ruas kiri sama dengan 1, sedangkan di ruas kanan sama dengan 2. Setarakan jumlah atom Fe ini dengan menambahkan koefisien 2 di depan rumus kimia Fe. Sekarang persamaan reaksi menjadi:
2Fe + O2 " Fe2O3
Jumlah atom Fe sudah setara, tetapi jumlah atom O belum. Di ruas kiri sama dengan 2, sedangkan di ruas kanan sama dengan 3. Supaya sama, maka di depan rumus kimia O2( ruas kiri) ditambahkan koefisien reaksi 3/2. Koefisien ini harus diubah menjadi bulat dan jumlah atom-atom tetap sama. Dengan demikian, koefisien pada kedua ruas dari persamaan reaksi di atas, dikalikan dengan 2.

2Fe + 3/2 O" Fe2O3         x2
4Fe + 3O2      " 2Fe2O3
Sekarang periksalah kembali jumlah atom-atom di ruas kiri dan ruas kanan!

·         Fe ; ruas kiri 4 atom, ruas kanan 4 atom
·         O ; ruas kiri 6 atom; ruas kanan 6 atom
Bagi reaksi-reaksi yang lebih banyak melibatkan jumlah zat yang bereaksi dan hasil reaksi, cara menyetarakan koefisien reaksi dapat dilakukan sebagai berikut.
1)        Mulailah menyetarakan jumlah atom dari atom-atom yang memiliki indeks paling besar dan atom-atom tersebut berada dalam sat zat, baik di ruas kiri maupun ruas kanan!
2)        Tetapkan koefisien reaksi dari zat dengan indeks terbesar tadi = 1 atau 2!
3)        Setarakan jumlah atom yang terdapat lebih dari satu zat, baik di ruas kiri maupun di ruas kanan!

F.                        Wujud zat pada persamaan reaksi
Wujud zat yang bereaksi biasanya bermacam-macam. Ada zat yang bereaksi dengan zat lain dalam wujudnya sebagai gas, ada pula yang bereaksi dalam bentuk cairan, larutan dalam air, atau dalam bentuk padatnya. Untuk menyatakan wujud zat dalam suatu persamaan reaksi, maka wujud zat tadi dituliskan dengan simbol-simbol tertentu. Simbol wujud zat ini dituliskan dalam tanda kurung dan sejajar dengan angka indeks. Simbol-simbol yang digunakan untuk menyatakan wujud zat yang bereaksi tersebut yaitu (s) untuk padatan atau zat padat, (aq) untuk larutan dalam air,(c) atau (l) untuk cairan, dan (g) untuk zat yang berwujud gas. Jadi, untuk reaksi antara gas hydrogen dengan gas oksigen yang membentuk uap air dan yang membentuk cairan dapat dituliskan sebagai berikut:
2H2 (g) + O2 (g) " 2H2O (g)

http://adf.ly/6wF32