Powered By Blogger

Minggu, 01 April 2012

LARUTAN ASAM DAN BASA

A.        Teori Asam- Basa Arrhenius
Sejak berabad-abad yang lalu,para pakar mendefinisikan asam dan basa berdasarkan sifat larutan airnya.Larutan asam mempunyai rasa asam dan bersifat korosif (merusak logam, marmer dan berbagai bahan lain,sedangkan larutan basa berasa pahit dan bersifat kaustik (licin,seperti sabun)
Untuk menjelaskan penyebab sifat asam dan basa,sejarah perkembangan ilmu kimia mencatat berbagai teori
1.      Pada tahun 1977 Antoine Laurent Lavoisier mengemukakan bahwa asam mengandung oksigen.Unsur itu yang dianggap bertanggung jawab atas sifat-sifat asam
2.      Pada tahun 1810 Sir Humphry Davy menemukan bahwa asam hydrogen klorida tidak mengandung oksigen.Davy kemudian menyimpulkan bahwa hidrogenlah dan bukan oksigen yang merupakan unsure dasar dari setiap asam
3.      Pada tahun 1814,Joseph Louis Gay –Lussac  menyimpulkan bahwa asam adalah zat yang dapat menetralkan alkali
4.      Konsep yang cukup memuaskan tentang asam basa dan yang diterima hingga sekarang, dikemukakan oleh Svante August Arrhenius pada tahun  1884

Ø  Teori asam basa menurut Arrhenius

Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Asam Arrhenius dapat dirumuskan sebagai HxZ dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut:
HxZ (aq) " xH+ + Z x- (aq)
Contoh :
CH3COOH (aq) " CH3COO- (aq)+ H+ (aq)
HCl(aq) " H+ (aq) + Cl- (aq)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negative yang terbentuk dari asam setelah melepas ion ion H+ disebut ion sisa asam

Basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-).Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, dapat dirumuskan sebagai M(OH)x. dan dalam air mengion sebagai berikut :
M(OH)x (aq) " Mx+ (aq) + xOH-(aq)
Jumlah ion OH- yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
     Meskipun tidak mempunyai gugus hidroksida, larutan ammonia (NH3) ternyata bersifat basa. Hal itu terjadi karena NH3 bereaksi dengan air (mengalami hidrolisis) membentuk ion OH- sebagai berikut:
NH3 (aq) + H2O (l) D NH4+(aq) + OH- (aq)
Untuk menunjukkan sifat basanya, larutan NH3 sering ditulis sebagai NH4OH

B.        Identifikasi Asam-Basa
Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dapat dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa atau bersifat netral(tidak asam dan tidak basa). Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan indicator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang akan menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa.Misalnya, lakmus merah dan lakmus biru.Warna dari berbagai jenis indicator asam-basa dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral dapat diberikan pada table berikut

Warna lakmus dalam larutan yang bersifat Asam, Basa, dan Netral
Indikator
Larutan Asam
Larutan Basa
Larutan Netral
Lakmus merah (LM)
Merah
Biru
Merah
Lakmus Biru (LB)
Merah
Biru
Biru
Metil Merah (MM)
Merah
Kuning
Kuning
Metil jingga (MO)
Merah
Kuning
Kuning
Fenolftalein (PP)
Tidak Berwarna
Merah
Tidak Berwarna

Sifat asam-basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan mengukur pH-nya.pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7, larutan basa mempunyai pH lebih besar dari 7, sedangkan larutan netral mempunyai pH = 7.pH larutan dapat ditentukan dengan menggunakan indicator pH (indicator universal) atau dengan pH-meter.

C.        Derajat Keasaman (pH), pOH dan pKw
  1. pH
Pembawa sifat asam adalah ion H+.Untuk menyederhanakan penulisan,seorang kimiawan Denmark bernama Sorensen,mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi H+(p berasal dari kata potenz yang berarti pangkat atau eksponen,oleh karena itu pH dapat dibaca pangkat hydrogen atau eksponen hydrogen).Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi H+.Secara matematika dirumuskan dengan persamaan reaksi sbb:
pH = - log [H+]
Jika  [H+] = 1 x 10-n, maka pH = n
Jika [H+] = X x 10-n, maka pH = n-log X
Sebaliknya,jika pH = n, maka [H+] = 10-n
Contoh:
1.      Berapakah pH larutan jika konsentrasi ion H+
a.       1 x 10-3
b.      2 x 10-4
Jawab :
a.       pH = - log 1 x 10-3 = 3
b.      pH = - log 2 x 10-4
2.      Berapakah konsentrasi H+ dalam larutan yang pHnya
a.       2
b.      4,3 ( diketahui log 2 = 0,3)
Jawab :
a.       [H+] = 10-2
b.      - log [H+] = 3,7
log [H+] = -3,7 = 0,3– 4= log 2 + log 10-4 = log 2 x 10-4
[H+] = 2 x 10-4

Latihan Soal:
1.      Berapakah pH larutan,jika [H+]:
a.       2 M                                    d. 8 x 10-4
b.      0,01 M                               e. 6 x 10-6
c.       2 x 10-5 M
2.      Berapakah [H+] dalam larutan yang pHnya:
a.       3                                                    d. 2 – log 3
b.      2,7 (diketahui log 2 = 0,3 )            e. 2 + log 5
c.       3,4 (diketahui log 4 = 0,6 )

  1. Hubungan tingkat keasaman dengan pH
Oleh karena pH dan konsentrasi H+ dihubungkan dengan tanda negative maka kedua besaran itu berbanding terbalik,artinya makin besar konsentrasi ion H + (makin asam larutan ) makin kecil nilai pH dan sebaliknya.Selanjutnya karena bilangan dasar logaritma adalah 10 maka larutan yang nilai pHnya berbeda sebesar n mempunyai perbedaan konsentrasi H+ sebesar 10n
Contoh:Jika konsentrasi ion H+ = 0,1M maka nilai pH = -log 0,1 = 1
Jika konsentrasi ion H+ = 0,01 M( 10 kali lebih kecil) maka nilai pH = - log 0,01 = 2(naik 1 satuan )
Latihan Soal: Manakah yang lebih asam,larutan A dengan pH = 2 atau larutan B dengan pH = 4 (berapa kali lebih asam)


  1. pOH
Konsentrasi ion OH dapat dinyatakan dengan pOH
pOH = - log [OH-]
Contoh: Jika [OH-] = 0,01 M maka nilai pOH = - log 0,01 = 2
Sebaliknya,jika pOH = 2, maka [OH-] = 10-2 M
Latihan Soal:
Berapakah harga pOH jika diketahui konsentrasi OH- adalah
a.       0,005 M
b.      2 x 10-2

  1. Tetapan Kesetimbangan Air(Kw)
Pengujian dengan alat yang lebih teliti menunjukkan air dapat menghantar arus listrik,meskipun sangat buruk.Salah satu penjelasan mengapa air dapat menghantar listrik adalah karena sebagian kecil dari air terionisasi menjadi ion H+ dan ion OH-+ menurut reaksi kesetimbangan sbb:
H2O(l) D H + (aq) + OH- (aq)
Tetapan kesetimbangan untuk kesetimbangan ionisasi air adalah

Kc = [ H+] [ OH-]
            [H2O]
Oleh karena [H2O] dapat dianggap konstan,maka hasil perkalian Kc dengan [H2O] merupakan suatu konstanta yang disebut tetapan kesetimbangan air (Kw)
Kw = [H2O]. [OH-]
  1. Hubungan H+ dan OH-
Dalam air murni, sesuai dengan persamaan
H2O(l) D H + (aq) + OH- (aq)
[H+] = [OH-] = Kw
Pada suhu kamar ( sekitar 25 ˚C ), Kw = 1 X 10 -14, maka [H+] = [OH-] = √1x 10-14 = 1 x 10-7 mol L-1
Apabila ke dalam air ditambahkan suatu asam, maka [H+] akan bertambah tetapi hasil perkalian [OH-] x [OH-] tidak akan berubah,tetap sama dengan Kw. Hal ini dapat terjadi karena kesetimbangan bergeser ke kiri yang menyebabkan pengurangan [OH-].Kesetimbangan juga akan bergeser jika ke dalam air ditambahkan suatu basa. Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa :
Dalam larutan berair                : [H+] x [OH-] = Kw
Dalam air murni (larutan netral): [H+] = [OH-]
Dalam larutan asam                 : [H+] > [OH-]
Dalam larutan basa                  : [H+] < [OH-]
Contoh soal:
Berapakah konsentrasi ion OH- dalam larutan jika konsentrasi ion H+ = 2 x 10-3? Kw = 1 x 10-14
Jawab : Dalam larutan berair berlaku : [H+] [OH-] = 1 x 10-14
Jika [H+] = 2 x 10-3, maka (2 x 10-3 ) [OH-] = 1 x 10-14
                                                        [OH-]= 1 x 10-14
                                                                    2 x 10-3
                                                                = 5 x 10-12

f.        Hubungan pH dengan pOH
Hubungan pH dengan pOH dapat diturunkan dari persamaan tetapan kesetimbangan air (Kw)
Kw = [H+] x [OH-]
Jika kedua ruas persamaan ini diambil harga negative logaritmanya diperoleh :
-    log  Kw = - log ([H+] x [OH-])
-    log Kw  = ( -log ([H+] ) + ( -log [OH-])
dengan , p = - log, maka pKw = pH + pOH
Pada suhu kamar, dengan harga Kw = 1 x 10-14, maka
Dalam larutan yang bersifat netral : pH = pOH = 7
Dalam larutan yang bersifat asam : pH < 7
Dalam larutan yang bersifat basa : pH > 7


D.        Derajat ionisasi tetapan asam dan basa
Banyak sedikitnya zat yang terion dinyatakan dalam derajat ionisasi ( α ), yaitu perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat yang dilarutkan.
       Jumlah zat yang mengion
α =
       Jumlah zat yang  dilarutkan
Jika zat mengion sempurna, maka derajat ionisasinya = 1
Jika zat tidak ada yang mengion, maka derajat ionisasinya = 0
Jadi batas-batas harga derajat ionisasi adalah 0 < α < 1
     Elektrolit ( asam atau basa) yang mempunyai derajat ionisasi besar mendekati 1 disebut elektrolit kuat, sedangkan yang derajat ionisasinya kecil ( mendekati 0 ) disebut elektrolit lemah.
Contoh elektrolit kuat :
Asam : HCl, H2SO4, HNO3 ,dan HClO4
Basa   : NaOH, KOH, Ba(OH)2 dan Ca(OH)2
Contoh elektrolit lemah :
Asam : CH3COOH, H2CO3, H2S, dan HCN
Basa   : NH3

Hubungan Ka dengan α
α = Ka
          M
E.         Menghitung pH larutan asam
1.      Asam kuat
Asam kuat mengion sempurna,pH larutan dapat ditentukan jika konsentrasi asam diketahui.
[H+] = M x valensi asam
Contoh soal : berapakah pH dari HCl 0,01 M
Jawab : HCl(aq)  " H+ (aq) + Cl- (aq)
[H+] = [HCl] = 0,01 M
Jadi, pH = - log 0,01 = 2
2.      Asam lemah
Asam lemah tidak mengion sempurna, oleh karenanya konsentrasi ion H+ dalam larutan tidak dapat dikaitkan secara stoikiometris dengan konsentrasi asam.Konsentrasi ion H+ hanya dapat ditentukan jika derajat  ionisasi ( α ) atau tetapan ionisasi ( Ka) asam juga diketahui
a.       Jika tetapan ionisasi asam ( Ka) diketahui
[H+] = √Ka M
b.      Jika derajat ionisasi asam ( α ) diketahui
[H+]= M α
Contoh Soal : Hitunglah pH larutan berikut:
o   HCOOH 0,1 M ; α = 0,01
Jawab = [H+]= M α = 0,1 x 0,01 = 1 x 10-3
pH = - log 1 x 10-3 = 3
o   CH3COOH 0,05 M; Ka = 1,8 x 10-5
Jawab = [H+]= 1,8 x 10-5 x 0,05
                      = 9 x 10-7 = 3 x 10-3,5
pH = - log 3 x 10 -3,5
      = 3,5 – log 3 = 3, 02

F.         Menghitung pH larutan basa
1.      Basa kuat
Seperti halnya asam kuat, pH larutan basa kuat dapat ditentukan hanya dengan mengetahui konsentrasi basa
[OH-] = M x valensi basa

2.      Basa lemah
Konsentrasi ion OH-  hanya dapat ditentukan jika konsentrasi dan derajat  ionisasi ( α ) atau tetapan ionisasi ( Kb) basa juga diketahui
a.       Jika tetapan ionisasi asam ( Ka) diketahui
[OH-] = √Kb M
b.      Jika derajat ionisasi asam ( α ) diketahui
[OH- ]= M α
Contoh soal :
Hitunglah pH larutan berikut :
a.       Larutan NH3 0,1 M jika derajat ionisasinya 0,01
b.      Larutan 4,48 liter (STP) gas NH3 dalam 2 liter air dan Kb NH3 = 1 x 10-5
Jawab :
a.       Larutan NH3 0,1 M dengan α = 0,01
[OH- ]= M α = 0,1 x 0,01 = 0,001
pOH = - log [OH- ]
         = - log 0,001 = 3
pH = 14 – 3 = 11
                      4,48 liter
b.      Mol NH3 =
                      22,4 liter mol-1
                = 0,2 mol

         0,2 mol
M =                  = 0,1
         2 liter
[OH-] = √Kb M
[OH-] = √1 x 10-5 x 0,1
           = 1 x 10-3
pOH = - log 1 x 10-3 = 3
pH = 14 – 3 = 11

     Latihan Soal
1.      Tuliskan reaksi ionisasi dari senyawa berikut dan tuliskan juga valensi asam serta ion sisa asamnya!
a.       HCN
b.      H2SO4
c.       H3PO4
2.      Berapakah pH larutan jika konsentrasi H:
a.    0,01 M
b.   8 x 10-4
3.      Manakah yang lebih asam,larutan A dengan pH = 2 atau larutan B dengan pH = 4.Berapa kali lebih asam?
4.      Berapakah  konsentrasi ion OH- dalam larutan yang mengandung ion H+ 0,05 M?
5.      Berapakah  konsentrasi ion H+ dalam larutan jika konsentrasi ion OH- = 0,025 M?
6.      Suatu larutan mempunyai pH = 5,5. Berapakah pOH larutan itu?
7.      Berapakah [OH-] dalam larutan yang mempunyai pH = 12?
8.      Berapakah pH larutan jika [OH-] = 2 x 10-5?
9.      Tentukan pH dari :
a.       HCl 0,001 M
b.      H2SO4 0,002 M
10.  Tentukanlah pH masing-masing larutan berikut:
a.       HCOOH 0,01 M ( Ka = 1,8 x 10-4)
b.      HF 0,1 M (derajat ionisasinya = 0,08 )
11.  Berapakah pH dari
a.       Larutan KOH 0,02 M
b.      Larutan Ca(OH)2 0,005 M
12.  Larutan suatu asam lemah HA 0,1 M mempunyai pH yang sama dengan larutan HCl 0,001 M.Tentukan harga Ka asam HA tersebut!
http://adf.ly/6wF32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar