LARUTAN
PENYANGGA
A.
Pengertian
larutan penyangga
Penambahan
0,1 ml larutan HCl 1 M ke dalam satu liter air suling mengubah pH-nya dari 7
menjadi 4.Bila HCl yang sama banyaknya ditambahkan ke dalam satu liter air
laut,perubahan pH-nya jauh lebih kecil, yaitu dari 8,2 menjadi 7,6.Larutan
seperti air laut, yaitu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu,
disebut larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar.
B.
Komponen
dan cara kerja larutan penyangga
1. Komponen
larutan penyangga
Larutan
penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan penyangga
basa.Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada daerah asam (pH <
7),sedangkan larutan penyangga basa mempertahankan pH pada daerah basa (pH >
7)
a. Larutan
penyangga asam
Larutan
penyangga asam mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A-).Larutan
seperti dapat dibuat dengan berbagai cara misalnya
1) Mencampurkan
asam lemah (HA) dengan garamnya (LA,garam LA menghasilkan ion A-
yang merupakan basa konjugasi dari asam HA)
Contoh
:
·
CH3COOH + NaCH3COO
(komponen buffernya CH3COOH dan CH3COO- )
·
H2CO3 + NaHCO3
( komponen buffernya H2CO3 dan HCO3- )
·
NaH2PO4 + Na2HPO4
( komponen buffernya H2PO4- dan HPO42-
)
2) Mencampurkan
suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemah dicampurkan dalam
jumlah berlebih.Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi
dari asam lemah yang bersangkutan.
Contoh
:
·
100 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml
NaOH 0,1 M
Jumlah
mol CH3COOH = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol
Jumlah
mol NaOH = 50 ml x 0,1 M = 5 mmol
Campuran
akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NaCH3COO, sedangkan CH3COOH
bersisa 5 mmol, dengan rincian sebagai berikut :
CH3COOH
(aq) + NaOH(aq) "
CH3COO- (aq) + H2O (l)
Atau
dengan reaksi ion
CH3COOH
(aq) + OH- (aq) "
CH3COO- (aq) + H2O (l)
M 10 mmol 5 mmol
R -5 mmol -5 mmol + 5 mmol +5
mmol
S 5 mmol 5
mmol 5
mmol
Campuran merupakan buffer, karena
mengandung CH3COOH ( asam lemah) dan CH3COO- (
basa konjugasi dari CH3COOH )
b. Larutan
penyangga basa
Larutan
penyangga basa mengandung suatu basa lemah (B) dan asam konjugasinya ( BH+
).Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan cara yang serupa dengan pembuatan
larutan penyangga asam.
1) Mencampurkan
suatu basa lemah dengan garamnya
Contoh
:
Larutan
NH3 + NH4Cl ( komponen buffernya; NH3 dan NH4+
)
2) Mencampurkan
suatu basa lemah dengan asam kuat di mana
basa lemahnya dicampurkan berlebih
Contoh:
50
ml NH3 0,2 M (= 10 mmol) dicampur dengan 50 ml HCl 0,1 M (= 5 mmol)
Campuran
akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NH4Cl (NH4+)
sedangkan NH3 bersisa 5 mmol dengan rincian sebagai berikut :
NH3(aq)
+ HCl(aq) "
NH4Cl(aq)
Atau
dengan reaksi ion :
NH3(aq) +
H+aq) "
NH4+aq)
M
10 mmol 5 mmol
R - 5 mmol -5 mmol +5mmol
S 5 mmol 5mmol
Jadi,
campuran merupakan buffer karena mengandung NH3 (basa lemah) dan NH4+(
asam konjugasi dari NH3 )
2. Cara
kerja larutan penyangga
a. Larutan
penyangga asam
Contoh
: Larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO-
Dalam
larutan tersebut terdapat kesetimbangan:
CH3COOH
(aq) D CH3COO-(aq)
+ H+ (aq)
Penambahan
asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri, ion H+
yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO-
membentuk molekul CH3COOH
Pada penambahan asam:
CH3COO-(aq)
+ H+ (aq) D
CH3COOH (aq
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka
ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+
membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan
sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan.jadi penambahan basa
menyebabkan berkurangnya komponen asam ( dalam hal ini CH3COOH ),
bukannya ion H+.Basa yang ditambahkan itu praktis bereaksi dengan CH3COOH
membentuk CH3COO- dan air
Pada penambahan basa :
CH3COOH
(aq) + OH- (aq) D
CH3COO-(aq) + H2O (l)
b. Larutan
penyangga basa
Contoh
: Larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
Dalam
larutan terdapat kesetimbangan :
NH3
(aq) + H2O (l)
D NH4+
(aq) + OH- (aq)
Jika
ke dalam larutan ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam itu akan
mengikat ion OH-.hal itu menyebabkan kesetimbangan bergeser ke
kanan, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan.Jadi penambahan
asam menyebabkan berkurangnya komponen basa ( dalam hal ini NH3 ),
bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan itu bereaksi dengan NH3
membentuk NH4+
Pada penambahan asam :
NH3
(aq) + H+ (aq) D NH4+(aq)
Jika
yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri,
sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang
ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam ( dalam hal ini NH4+
), membentuk komponen basa ( yaitu NH3 ) dan air
Pada penambahan basa :
NH4+
(aq) + OH- (aq) D
NH3 (aq) + H2O (l)
C. Menghitung
pH larutan penyangga
1. Larutan
penyangga asam
Marilah
kita perhatikan larutan penyangga yang terdiri atas CH3COOH dengan
NaCH3COO.Asam asetat mengion sebagian . Misal jumlah CH3COOH
yang dilarutkan = a mol dan jumlah yang mengion = x mol, maka susunan
kesetimbangan dapat dirinci sebagai berikut :
CH3COOH (aq)
D
CH3COO-(aq) + H+ (aq) …………………(1)
M a mol
R -x mol + x mol +x mol
S a-x mol x mol x mol
Misalkan
jumlah mol NaCH3COO yang dilarutkan = g mol. Dalam larutan, garam
ini mengoin sempurna membentuk g mol ion Na+ dan g mol ion CH3COO-
NaCH3COO(aq) "
CH3COO-(aq) + Na+ (aq)
…………………(2)
M g mol
R - g mol + g mol
+ g mol
S
g mol g
mol
Tetapan
ionisasi asam asetat, sesuai dengan persamaan (1) adalah
[CH3COO-][ H+]
Ka=
………………………………………………………(3)
[CH3COOH]
Maka
konsentrasi ion H+ dalam larutan akan ditentukan oleh persamaan
berikut :
[CH3COOH]
[ H+] = Ka x
…………………………………………(4)
[CH3COO-]
Jumlah
ion CH3COO- dalam larutan = ( x + g ), sedangkan jumlah
CH3COOH = ( a – x ) mol. Oleh karena
dalam larutan terdapat banyak ion CH3COO- , yaitu yang
berasal dari NaCH3COO, maka kesetimbangan (1) akan terdesak ke kiri, sehingga jumlah
mol CH3COOH dalam larutan dapat dianggap tetap a mol ( a – x ≈ a ;
jumlah mol CH3COOH yang mengion diabaikan ). Dengan alasan yang
sama, jumlah mol ion CH3COO- dalam larutan dapat dianggap
= g mol ( g + x ≈g; CH3COO-
yang berasal dari persamaan (1) diabaikan. Dengan asumsi-asumsi tersebut,
persamaan (1) dapat ditulis sebagai berikut.
a/v
[
H+] = Ka x (
v = volum larutan )
g/v
a
atau
[ H+] = Ka x
g
a
pH = - log Ka
x
g
a
= - log Ka – log
g
a
Atau pH = pKa – log
g
Dengan
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g =
jumlah mol basa konjugasi
2.
Larutan penyangga basa
Marilah
kita perhatikan larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4Cl.
Dalam larutan, NH3 mengion menurut reaksi kesetimbangan, sedangkan
NH4Cl mengion sempurna.
NH3
(aq) + H2O (l) D
NH4+ (aq) + OH - (aq)
NH4Cl
(aq) "
NH4+ (aq) + Cl – (aq)
Sama
halnya dengan penurunan persamaan larutan penyangga asam. Maka untuk larutan
penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya berlaku rumus berikut.
b/v
[
OH- ] = Kb x
( v = volum larutan )
g/v
b
atau
[ OH-] = Kb x
g
b
pOH
= - log Kb x
g
b
= - log Kb – log
g
a
atau pOH = pKb – log
g
Dengan
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
b = jumlah mol basa lemah
g =
jumlah mol asam konjugasi
D. Fungsi
larutan penyangga
Larutan
penyangga digunakan secara luas dalam kimia analitis, biokimia dan
bakteriologi, dalam fotografi, industry kulit dan zat warna. Dalam tiap bidang
tersebut, terutama dalam biokimia dan bakteriologi,diperlukan rentang pH
tertentu yang sempit untuk mencapai hasil optimum. Kerja suatu enzim, tumbuhnya
kultur bakteri dan proses biokimia lainnya sangat sensitive terhadap perubahan
pH.
Cairan
tubuh, baik cairan intra sel maupun cairan luar sel, merupakan cairan
penyangga. Sistem penyangga yang utama dalam cairan intra sel adalah pasangan
dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat ( H2PO4- – HPO4-). Sistem ini
bereaksi dengan asam dan basa sebagai berikut:
HPO42-
(aq) + H+ (aq) D
H2PO4- (aq) …………………………(1)
H2PO4-
(aq) + OH- (aq) D
HPO42- (aq) + H2O (l) .......................(2)
Adapun system penahan utama dalam
cairan luar sel ( darah) adalah pasangan asam karbonat – bikarbonat ( H2CO3
– HCO3- ) system ini bereaksi dengan asam dan basa
sebagai berikut :
H2CO3(aq) +
OH- (aq) D
HCO3- (aq) + H2O (l) ……………………(3)
HCO3- (aq)
+ H+ D H2CO3(aq)
System penyangga di atas menjaga pH
darah hampir konstan, yaitu sekitar 7,4
Perbandingan
konsentrasi HCO3- terhadap H2CO3
yang diperlukan untuk menjadikan pH = 7,4 adalah 20 : 1. Jumlah HCO3-
yang relative jauh lebih banyak itu dapat dimengerti karena hasil-hasil
metabolism yang diterima darah lebih banyak yang bersifat asam. Proses
metabolism dalam jaringan terus-menerus membebaskan asam-asam seperti asam
laktat, asam fosfat, dan asam sulfat. Ketika asam-asam itu memasuki pembuluh
darah maka ion HCO3- akan berubah menjadi H2CO3,
kemudian H2CO3 akan terurai membentuk CO2.
Pernapasan akan meningkat untuk mengeluarkan kelebihan CO2 melalui
paru-paru. Apabila darah menerima zat yang bersifat basa maka H2CO3
akan berubah menjadi HCO3-. Untuk mempertahankan
perbandingan HCO3- / H2CO3 tetap 20
: 1 maka sebagian CO2 yang terdapat dalam paru-paru akan larut ke
dalam darah membentuk H2CO3
Apabila
mekanisme pengaturan pH dalam tubuh gagal, seperti yang terjadi selama sakit,
sehingga pH darah turun ke bawah 7,0 atau naik ke atas 7,8 dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada organ tubuh atau bahkan kematian.Faktor-faktor yang
dapat menyebabkan keadaan asidosis (penurunan pH) adalah penyakit jantung, ginjal,
diabetes mellitus, diare yang terus-menerus atau makanan berkadar protein
tinggi selama jangka waktu lama.Keadaan asidosis sementara dapat terjadi karena
olahraga intensif yang dilakukan terlalu lama. Alkalosis (peningkatan pH darah
) dapat terjadi sebagai akibat muntah yang hebat, hiperventilasi ( bernafas
terlalu berlebihan, kadang-kadang karena cemas atau histeris atau berada di
ketinggian ). Suatu penelitian yang dilakukan terhadap para pendaki gunung yang
mencapai puncak everest ( 8848 m) tanpa oksigen tambahan menunjukkan pH darah
mereka berada di antara 7,7 – 7,8. Hiperventilasi diperlukan untuk mengatasi
tekanan oksigen yang amat rendah ( kira-kira 43 mmHg ) di tempat setinggi itu.
Latihan Soal :
1. Periksalah,
apakah larutan berikut bersifat penyangga atau tidak
a. 50
ml larutan CH3COOH 0,1 M + 50 ml larutan Ca(CH3COO)2
0,1 M
b. 50
ml larutan CH3COOH 0,2M + 50 ml larutan NaOH 0,1 M
c. 50
ml larutan CH3COOH 0,1M + 50 ml larutan NaOH 0,1 M
d. 50
ml larutan CH3COOH 0,1M + 50 ml larutan NaOH 0,2 M
2. Tentukan
pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan :
a. 50
ml CH3COOH 0,1 M dengan 50 ml NaCH3COO 0,2 M
b. 50
ml CH3COOH 0,1 M dengan 50 ml Ca(CH3COO )2 0,1
M
c. 50
ml CH3COOH 0,3 M dengan 50 ml NaOH
0,1 M
d. 50
ml CH3COOH 0,3 M dengan 50 ml Ca(OH)2 0,1 M
Ka
CH3COOH = 1 x 10-5
3. Tentukan
pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan :
a. 50
ml NH3 0,1 M dengan 50 ml NH4Cl 0,2 M
b. 50
ml NH3 0,2 M dengan 50 ml HCl 0,15 M
c. 50
ml NH3 0,3 M dengan 50 ml H2SO4 0,1 M
d. 50
ml (NH4)2SO4 0,2 M dengan 50 ml NaOH 0,1 M. Kb
NH3 = 1 x 10-5
http://adf.ly/6wF32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar