HIDROLISIS
Reaksi
asam dengan basa membentuk garam disebut reaksi penetralan.Akan tetapi, larutan
garam tidak selalu bersifat netral.Reaksi penetralan tidaklah berarti membuat
larutan menjadi netral.Bahasan dalam bab ini berkaitan dengan sifat larutan
garam.Kita akan melihat bahwa larutan garam ada yang bersifat asam, bersifat
basa atau bersifat netral.Selanjutnya, kita akan membahas teori yang
menjelaskan sifat larutan garam tersebut yaitu hidrolisis.
A.
Sifat larutan garam dan konsep
hidrolisis
1. Sifat
larutan garam
Kita ingat kembali bahwa larutan asam
mempunyai pH < 7 dan larutan basa mempunyai pH>7.Bagaimana pH larutan
garam?Apakah larutan garam bersifat asam, basa ataukah netral?
Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri
dari kation logam dan anion sisa asam.Kation garam dapat dianggap berasal dari
suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi, setiap garam
mempunyai komponen basa (yaitu kation) dan komponen asam ( yaitu anion).
Perhatikan contoh berikut :
Natrium
klorida ( NaCl) terdiri dari kation Na+ yang dapat dianggap berasal
dari NaOH; dan Cl- yang berasal dari HCl. Di dalam air, NaCl
terdapat sebagai ion-ion yang terpisah:
NaCl(aq)
"
Na+ (aq) + Cl-(aq)
Juga perlu anda ingat kembali bahwa
sebagian asam dan basa tergolong elektrolit kuat, sedangkan sebagian lainnya
tergolong elektrolit lemah.Di antara asam dan basa yang biasa kita temukan,
yang tergolong elektrolit kuat adalah :
Asam
kuat : H2SO4, HCl, HNO3, HI, HBr, dan HClO4
Basa
kuat : NaOH, KOH ( semua basa logam alkali) dan Ca(OH)2, Ba(OH)2
( semua basa logam alkali tanah, kecuali Be(OH)2
Dari hasil percobaan diketahui bahwa
sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relative asam- basa penyusunnya:
Garam
dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral
Garam
dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
Garam
dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa
Garam
dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi asam dan
basanya ( Ka dan Kb)
Ka
> Kb : bersifat asam
Ka
< Kb : bersifat basa
Ka
= Kb : bersifat netral
Latihan
Soal : Tentukanlah sifat larutan garam berikut, bersifat asam, basa, atau
netral ?
a. Na2S
b. Ca(NO3)2
c. K2SO4
d. AlCl3
e. NH4CN
( Kb NH3 = 1,8 x 10-5 ; Ka HCN = 6,2 x 10-10 )
2. Konsep
hidrolisis
Kita telah melihat bahwa larutan garam
ada yang bersifat asam, bersifat basa atau bersifat netral. Sebagai contoh NH4Cl
ternyata bersifat asam.
Sifat larutan garam dapat dijelaskan
dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan
untuk reaksi zat dengan air( hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti
air dan lysis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponen garam (
kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan
air ( terhidrolisis) membentuk ion H3O+ ( H+)
atau ion OH-
Hidrolisis
kation menghasilkan ion H3O+, sedangkan hidrolisis anion
menghasilkan ion OH-
Hidrolisis garam merupakan reaksi
asam-basa Bronsted-Lowry.Semakin kuat suatu asam semakin lemah basa
konjugasinya, dan sebaliknya. Jadi, komponen garam yang berasal dari asam lemah
atau basa lemah merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif kuat, dapat
bereaksi dengan air;sedangkan komponen garam yang berasal dari asam kuat dan
basa kuat merupakan basa atau asam konjugasi yang sangat lemah, tidak dapat
bereaksi dengan air.
Marilah kita bahas empat jenis garam
yang telah disimpulkan di atas
a. Garam
dari asam kuat dan basa kuat
Natrium
klorida ( NaCl) terdiri dari kation Na+ dan anion Cl-.
Baik ion Na+ maupun Cl- berasal dari elektrolit kuat.
Jadi, keduanya merupakan asam atau basa yang sangat lemah, sehingga keduanya
tidak bereaksi dengan air.
NaCl(aq) "
Na+ (aq) + Cl-(aq)
Na+ (aq) + H2O
(l) "
tidak terjadi reaksi
Cl- (aq) + H2O
(l) "
tidak terjadi reaksi
Jadi,
NaCl tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion H+ dan OH-
dalam air, dengan kata lain, larutan NaCl bersifat netral
b. Garam
dari basa kuat dan asam lemah
Natrium
asetat terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO-.
Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH), sehingga tidak bereaksi
dengan air. Ion CH3COO- berasal dari asam lemah (CH3COOH),
sehingga bereaksi dengan air. Jadi, NaCH3COO terhidrolisis sebagian
( parsial)
c. Garam
dari asam kuat dan basa lemah
Garam
yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial,
yaitu hidrolisis kation.
Contoh:
Amonium klorida (NH4Cl) terdiri dari kation NH4+ dan
anion Cl-. Ion NH4+, yang merupakan asam
konjugasi dari basa lemah NH3, mengalami hidrolisis; sedangkan ion
Cl- , yang merupakan basa konjugasi dari asam kuat HCl, tidak
terhidrolisis.
d. Garam
dari asam lemah dan basa lemah
Baik
kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah
terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total.
Contoh
:
Amonium
asetat (NH4CH3COO) terdiri dari kation NH4+
dan anion CH3COO-.Baik ion NH4+
maupun ion CH3COO- berasal dari elektrolit lemah,
keduanya terhidrolisis.
NH4CH3COO
(aq) "
NH4+ (aq) + CH3COO- (aq)
NH4+
+ H2O (l) D
NH3(aq) + H3O+ (aq)
CH3COO-
(aq) + H2O (l) D
CH3COOH (aq) + OH- (aq)
B.
pH larutan garam
Reaksi
hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Meskipun hanya sebagian kecil dari
garam itu yang mengalami hidrolisis, tetapi cukup untuk mengubah pH larutan.
Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis dan
dinyatakan dengan lambing Kh.
1. Garam
dari asam kuat dan basa kuat
Garam
yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis, sehingga
larutannya bersifat netral ( pH = 7 )
2. Garam
dari basa kuat dan asam lemah
Garam
yang berasal dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis parsial, yaitu
hidrolisis anion. Misal rumus kimia garam adalah LA, maka hidrolisis anion
adalah sebagai berikut.
A
- (aq) + H2O (l) D
HA (aq) + OH- (aq) ………………………………………………………… (1)
Tetapan hidrolisis
untuk reaksi di atas adalah….
[HA][OH-]

[A-]
Konsentrasi
ion OH- sama dengan konsentrasi HA, sedangkan konsentrasi
kesetimbangan ion A- dapat dianggap sama dengan konsentrasi ion A-
yang berasal dari garam ( jumlah ion A- yang terhidrolisis dapat diabaikan.
Jika konsentrasi ion A- itu dimisalkan M, maka persamaan di atas
dapat dituliskan sebagai berikut.
[OH-]2

M
![]() |
[OH-]
= √Kh x M
…………………………………………………(3)
Selanjutnya,
harga tetapan hidrolisis Kh dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam lemah
CH3COOH ( Ka) dan tetapan kesetimbangan air ( Kw)
HA
(aq) D A- (aq)
+ H+ (aq) K
= Ka
A
- (aq) + H2O (l) D
HA (aq) + OH- (aq) K = Kh

H2O
(l) D H+ (aq) + OH –(aq) K = Kw
Menurut
prinsip kesetimbangan, untuk reaksi-reaksi kesetimbangan di atas berlaku
persamaan berikut.
Ka
x Kh = Kw
Kw

Ka
Penggabungan
persamaan (3) dan (4) menghasilkan persamaan berikut :


Ka
Dengan,
Kw = tetapan kesetimbangan air
Ka = tetapan ionisasi asamm
lemah
Kh = konsentrasi anion yang
terhidrolisis
Contoh
Soal : Tentukan pH larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M; Ka CH3COOH
= 1,8 x 10-5 Jawab :
Ca(CH3COO)2 merupakan garam yang berasal dari basa kuat
dan asam lemah, sehingga anionnya terhidrolisis.
Ca(CH3COO)2
(aq) "
Ca2+ (aq) +2 CH3COO – (aq)



Ka
![]() |

1,8 x 10 - 5
= 1, 05 x 10 -5
pOH = - log [OH-]
= - log 1, 05 x 10 -5
= 5 – log 1,05
pH = 14 – pOH
= 9 + log 1,05
= 9,02
3. Garam
dari asam kuat dan basa lemah
Garam
yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis kation. Jika
kation yang terhidrolisis itu dimisalkan sebagai BH+, maka reaksi
hidrolisis serta persamaan tetapan hidrolisisnya sebagai berikut.
BH
+ (aq) + H2O (l) D
B (aq) + H3O + (aq) ………………………………………………………..(1)
[B][H3O +]

[BH +]
Konsentrasi
BH + mula – mula bergantung
pada konsentrasi garam yang dilarutkan. Misal Konsentrasi BH+ mula-
mula = M dan konsentrasi BH+ yang terhidrolisis = x, maka konsentrasi
kesetimbangan dari semua komponen pada persamaan (1) adalah sebagai berikut.
BH +
(aq) + H2O (l) D B (aq)
+ H3O + (aq)
Mula-
mula : M
Yang
bereaksi : - x + x
+x
Setimbang : M – x x x
Oleh
karena nilai x relatif kecil jika
dibandingkan terhadap M. Dengan pengertian itu serta mengganti H3O +
dengan H+, maka persamaan (2) dapat ditulis sebagai berikut.
[H +]2

M

Harga
Kh pada (3) di atas dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi basa ( Kb) dan
tetapan kesetimbangan air (Kw)
BH+
(aq)+ H2O (l) D
B (aq) + H3O+ (aq) K = Kh
B
(aq) + H2O (l) D BH+(aq)
+ OH- (aq) K = Kb

H2O
(l) + H2O (l) D H3O+ (aq) + OH –(aq)
Atau
H2O (l) D H+ (aq) +
OH – (aq) K
= Kw
Menurut prinsip kesetimbangan,
berlaku:
Kh x Kb = Kw
Atau
Kw

Kb
Penggabungan
persamaan (3) dan (4) akan menghasilkan persamaan berikut.


Kb
Dengan,
Kw = tetapan kesetimbangan air
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
pembentuk garam
Kh = konsentrasi anion yang
terhidrolisis
M = molaritas kation ( komponen
garam yang mengalami hidrolisis)
4. Garam
dari asam lemah dan basa kuat
Garam
yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total.Adapun
pH larutan, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun
dengan konsentrasi garam.pH larutan yang tepat hanya dapat ditentukan melalui
pengukuran.pH larutan dapat diperkirakan dengan rumus
Kw.Ka Kw


Kb Ka . Kb
Latihan Soal :
1. Tentukan
apakah garam-garam berikut mengalami hidrolisis. Bila ya, nyatakan apakah
hidrolisis parsial atau total, bagaimanakah sifat larutan (bersifat asam atau
basa), dan tuliskanlah reaksi hidrolisisnya:
a. Na2CO3 d.
(NH4)2CO3
b. (NH4)2SO4 e. K2SO4
c. Na2S f.
Ba(CH3COO)2
2. Tentukan
pH larutan garam berikut
a. Natrium
benzoat ( NaC6H5COO) 0,1 M; C6H5COOH
= 6,3 x 10 -5
b. Natrium
sianida ( NaCN) 0,1 M; Ka HCN = 4,9 x 10 -10
c. Amonium
sulfat ( NH4)2SO4 0,1 M; Kb NH3 =
1,8 x 10 -5
3. Sebanyak
50 ml larutan NaOH 0,1 M dicampurkan dengan 50 ml larutan CH3COOH
0,1 M.Tentukan pH campuran ( Ka CH3COOH = 1,8 x 10 -5 )
4. Sebanyak
50 ml larutan NH3 0,1 M dicampurkan dengan 50 ml larutan HCl 0,1
M.Tentukan pH campuran ( Kb NH3 = 1,8 x 10 -5 )
5. Berapa
gram Kristal NH4Cl diperlukan untuk membuat 500 ml larutan dengan pH
= 5? ( Ar H =1; N=14; Cl = 35,5); Kb NH3 = 1 x 10 -5
http://adf.ly/6wF32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar