KELARUTAN
DAN HASIL KALI KELARUTAN
Kelarutan
zat dalam air sangat beragam.Ada zat yang mudah larut dan ada pula yang sukar
larut.Sebagai patokan kasar, zat yang memiliki kelarutan lebih besar dari 0,02
mol L -1 dianggap larut, sedangkan yang lebih kecil dari itu
dianggap sukar larut.Pada umumnya kelarutan bertambah pada kenaikan suhu.
Kelarutan juga dipengaruhi pH larutan. Dalam bab ini akan dibahas kelarutan
garam dan basa dalam air, khususnya yang tergolong sukar larut.
A.
Kelarutan
dan Hasilkali Kelarutan
1.
Kelarutan
a. Pengertian
kelarutan
Bayangkan
jika kita menambahkan satu sendok the Kristal natrium klorida ( garam dapur) ke
dalam segelas air, kemudian diaduk. Kristal itu larut, bukan? Apa yang terjadi
jika natrium klorida ditambah dan ditambah lagi?Apakah natrium klorida selalu
dapat larut? Tentu tidak, pada suatu saat larutan menjadi jenuh, dan garam
tidak dapat larut lebih banyak lagi. Istilah kelarutan (solubility) digunakan
untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu
pelarut.
Kelarutan
(solubility) adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah
tertentu pelarut/larutan pada suhu tertentu.
b. Satuan
kelarutan
Kelarutan
(khususnya untuk zat yang sukar larut) dinyatakan dalam mol L-1.
Jadi kelarutan sama dengan kemolaran dari larutan jenuhnya.
Contoh
Soal :
Sebanyak
4,35 miligram Ag2CrO4 dapat larut dalam 100 ml air.
Nyatakan kelarutan Ag2CrO4 tersebut dalam mol L -1.
( Ar O = 16; Cr = 52; Ag = 108 )
Jawab
:
Kelarutan
= molaritas larutan jenuh ; s = n/v
4,35 x 10 -3
gram
Mol
Ag2CrO4 =
332 gram mol -1
n 1,31 x 10 -5
mol
s = = = 1,31 x 10 -4 mol L-1
v 0, 1 liter
2.
Tetapan Hasilkali Kelarutan ( Ksp)
Perak
kromat ( Ag2CrO4) merupakan contoh garam yang sangat
sukar larut dalam air. Jika kita memasukkan sedikit saja Kristal garam itu ke
dalam segelas air kemudian diaduk, kita akan melihat bahwa sebagian besar dari
garam itu tidak larut (mengendap di dalam gelas).Larutan perak kromat mudah
sekali jenuh. Apakah setelah mencapai keadaan jenuh proses melarut
berhenti?ternyata tidak?Melalui percobaan telah diketahui bahwa dalam larutan
jenuh tetap terjadi proses melarut, tetapi pada saat yang sama terjadi pula
proses pengkristalan dengan laju yang sama. Dengan kata lain, dalam keadaan
jenuh terdapat kesetimbangan antara zat padat tak larut dengan larutannya.
Khusus untuk elektrolit (garam atau basa), kesetimbangan itu terjadi antara zat
padat tak larut dengan ion-ionnya. Kesetimbangan dalam larutan jenuh perak
kromat adalah sebagai berikut :
Ag2CrO4
(s) D 2Ag+(aq)
+ CrO4 2-(aq)
Tetapan
kesetimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit larut
disebut tetapan hasilkali kelarutan(
solubility product constant) dan dinyatakan dengan lambing Ksp. Persamaan
tetapan hasilkali kelarutan untuk Ag2CrO4 adalah:
Ksp
= [Ag+ ] 2[CrO4 2-]
Secara
umum, persamaan kesetimbangan larutan garam AxBy yang
sedikit larut adalah sebagai berikut :
AxBy(s)
D
xAy+ (aq) + yBx-(aq)
Ksp
= [Ay+]x[Bx-]y
Latihan
soal :
Tuliskan
persamaan tetapan hasilkali kelarutan untuk senyawa berikut:
1. PbSO4 4.
Ag3PO4
2. Ag2CrO4 5.
Al2(CO3)3
3. PbCl2
3.
Hubungan Kelarutan (s) dan Tetapan
Hasilkali Kelarutan (Ksp)
Perhatikanlah kembali
kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh Ag2CrO4
Ag2CrO4
(s) D 2Ag+(aq)
+ CrO4 2-(aq)
Konsentrasi
kesetimbangan ion Ag+ dan ion CrO42- dalam
larutan jenuh dapat dikaitkan dengan
kelarutan Ag2CrO4,yaitu sesuai dengan stoikiometri reaksi
(perbandingan koefisien reaksinya). Jika kelarutan Ag2CrO4
dinyatakan dengan s, maka konsentrasi ion Ag+ dalam larutan itu sama
dengan 2s dan konsentrasi ion CrO4 2- sama dengan s:
Ag2CrO4
(s) D 2Ag+(aq)
+ CrO4 2-(aq)
s 2s s
Dengan demikian, nilai
tetapan hasilkali kelarutan (Ksp) Ag2CrO4 dapat dikaitkan
dengan nilai kelarutannya (s), sebagai berikut :
Ksp
= [Ag+ ] 2[CrO4 2-]
= (2s)2 (s)
= 4s3
Secara umum, hubungan
antara kelarutan (s) dengan tetapan hasilkali kelarutan (Ksp) untuk elektrolit
AxBy dapat dinyatakan sebagai berikut :
AxBy(s)
D
xAy+ (aq) +
yBx-(aq)
Ksp
= [Ay+]x[Bx-]y
= (xs)x( ys)y
= xxyys (x+y)
Contoh Soal :
1.
Tulislah hubungan kelarutan dengan
tetapan hasilkali kelarutan untuk elektrolit Al(OH)3
Jawab : Al(OH)3(s)
D
Al3+ (aq) + 3OH- (aq)
s s 3s
Ksp = [Al+3] [OH-]3
= (s) (3s)3
= 27s4
2. Sebanyak
100 ml larutan jenuh MgF2 pada 18˚C diuapkan dan diperoleh 7,6 mg
MgF2 padat.Berapakah Ksp MgF2 pada 18˚C ? (Ar Mg = 24; F
=19 )
Jawab
:
Mula-mula
ditentukan kelarutan MgF2, kemudian dihubungkan dengan konsentrasi
ion Mg2+ dan konsentrasi ion F-
7,6 x 10-3
Mol MgF2 = = 1,22 x 10-4 mol
((24+ (2x19))
1,22
x 10-4 mol
s
= = 0,0012
mol L-1
0,1
liter
MgF2(s) D
Mg2+ (aq) + 2F- (aq)
s
s s
Ksp MgF2 = [Mg+2] [F-]2
= s
(2s)2
=
4s3
= 4
( 0,0012)3
= 6,9 x 10-9
Latihan soal :
1. Tulislah
hubungan kelarutan dengan tetapan hasilkali kelarutan untuk elektrolit berikut:
a.
CaSO4 c. Mn(OH)2
b.
Hg(CN)2 d. Ni3(AsO4)2
2. Diketahui
Ksp dari Ag2CrO4 pada 25˚C= 2,4 x 10-12. Berapakah kelarutan molar
dari Ag2CrO4 pada 25˚C ?
3. Kelarutan
magnesium oksalat, MgC2O4 dalam air sebesar 0,0093 mol L-1.
Hitunglah Ksp magnesium oksalat itu ( Ar O = 16; C = 12; Mg = 24 )
4. Dalam
500 ml larutan dapat terlarut 0,65 gram Cu(IO3)2.
Berapakah Ksp garam itu? ( Ar O= 16; Cu = 63,5; I = 127 )
5. Tentukan
konsentrasi ion Ag+ dalam larutan jenuh Ag2CrO4.
Ksp Ag2CrO4 = 1,1 x 10-12
6. Diketahui
Ksp Ca(OH)2 = 5 x 10-6. Tentukan pH larutan jenuh Ca(OH)2
7. Larutan
jenuh Mg(OH)2 mempunyai pH = 9.Tentukan Ksp Mg(OH)2
B.
Pengaruh
ion senama terhadap kelarutan
Marilah kita perhatikan kembali larutan jenuh Ag2CrO4.
Apakah yang akan terjadi apabila ke dalam larutan jenuh itu kita tambahkan
larutan AgNO3 atau larutan K2CrO4?
Dalam larutan jenuh Ag2CrO4
terdapat kesetimbangan antara Ag2CrO4 padat dengan ion-
ion Ag+ dan ion CrO42-
Ag2CrO4
(s) D 2Ag+(aq)
+ CrO4 2-(aq)
Penambahan larutan larutan AgNO3 atau
larutan K2CrO4 akan memperbesar konsentrasi ion Ag+ atau
ion CrO4 2- dalam larutan.
AgNO3(aq)
D
Ag+(aq) + NO3- (aq)
K2CrO4
D
2K+ + CrO4 2- (aq)
Sesuai
dengan azas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan, penambahan
konsentrasi ion Ag+
atau
ion CrO4 2- akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Akibat
dari pergeseran itu, jumlah Ag2CrO4 yang larut menjadi
berkurang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ion senama memperkecil kelarutan. Akan
tetapi, sebagaimana halnya pada kesetimbangan pada umumnya, ion senama tidak
mempengaruhi harga tetapan hasilkali kelarutan, asal suhu tidak berubah.
Contoh
soal :
Diketahui
kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni, yaitu 8,43 x 10 -5
mol L-1 pada 25˚C. Tentukanlah kelarutan Ag2CrO4
( Ksp Ag2CrO4 = 2,4 x 10 -12) itu dalam :
Larutan
AgNO3 0,1 M
Jawab :
Kelarutan
Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M.
Larutan
AgNO3 0,1 M mengandung 0,1 M ion Ag+ dan 0,1 M ion NO3-
AgNO3(aq)
D
Ag+(aq) + NO3- (aq)
0,1
M 0,1 M 0,1 M
Jika
ke dalam larutan ditambahkan Ag2CrO4 padat, maka kristal
itu akan larut hingga larutan jenuh.
Misal
kelarutan Ag2CrO4 = s mol L-1 maka konsentrasi
ion CrO4 2- yang dihasilkan = s mol L -1 dan
ion Ag+ = 2s mol L-1
Ag2CrO4 (s) D
2Ag+(aq) + CrO4 2-(aq)
s 2s s
jadi
konsentrasi total ion Ag+ = 0,1 + 2s mol L-1.Oleh karena
nilai s relative kecil, yaitu s < 8,43 x 10-5 , maka konsentrasi
ion Ag+ dapat dianggap = 0,1 mol L-1 ( 0,1 + 2s = 0,1 )
Dalam
larutan jenuh Ag2CrO4 berlaku :
[Ag+]
[CrO4 2-] = Ksp Ag2CrO4
(0,1)2
(s) = 2,4 x 10-12
s
= 2,4 x 10-10
Latihan Soal :
1. Diketahui
Ksp AgCl = 1 x 10-10. Tentukanlah kelarutan AgCl dalam larutan
a. NaCl
0,1 M
b. CaCl2
0,1 M
2. Kelarutan
PbCl2 dalam air sebesar 1,62 x 10-2 mol L-1. Tentukanlah
a. Kelarutan
PbCl2 dalam larutan HCl 0,1 M
b. Massa
PbCl2 yang dapat larut dalam 100 ml larutan CaCl2 0,1 M.
(Ar Cl = 35,5; Pb = 206)
C.
Kelarutan
dan pH
Tingkat
keasaman larutan (pH) dapat mempengaruhi kelarutan dari berbagai jenis zat.
Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya
lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa. Garam-garam yang berasal
dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam larutan yang bersifat asam kuat.
1. pH
dan kelarutan basa
Sesuai
dengan efek ion senama, suatu basa akan lebih sukar larut dalam larutan yang
bersifat basa daripada dalam larutan netral.
Contoh
Soal : Membandingkan kelarutan basa dalam air dan dalam larutan yang bersifat
basa.
Diketahui
tetapan hasil kali kelarutan Mg(OH)2 = 2 x 10 -12. Tentukanlah kelarutan
Mg(OH)2 dalam :
a. Akuades
(air murni)
b. Larutan
dengan pH = 12
Jawab
:
a. Dalam
air, Mg(OH)2 akan larut hingga terjadi larutan jenuh di mana
[Mg2+]
[OH-]2 = Ksp Mg(OH)2
Misal
kelarutan Mg(OH)2 = s mol L -1
Mg(OH)2(aq)
D
Mg2+ (aq) + 2OH- (aq)
s s 2s
[Mg2+]
[OH-]2 = Ksp Mg(OH)2
(s)
(2s)2 = 2 x 10
-12
4s3 = 2 x 10 -12
s = 7,94 x 10 -5 mol L-1
b. Dalam
larutan dengan pH = 12
pH
= 12 _
pOH = 2 _
[OH-] = 1 x 10 -2 mol L-1
Mg(OH)2
akan larut hingga terjadi larutan jenuh; misalkan kelarutan Mg(OH)2
= x mol L-1
Mg(OH)2(aq)
D
Mg2+ (aq) + 2OH- (aq)
x x 2x
Konsentrasi
ion OH- dalam larutan = ( 1 x 10 -2 ). Substitusi data ini ke dalam
persamaan tetapan kesetimbangan Mg(OH)2 menghasilkan persamaan
sebagai berikut
[Mg2+]
[OH-]2 = Ksp Mg(OH)2
(x)
{(1 x 10 -2)+ 2x} 2 = 2 x 10 -12
Oleh
karena dapat diduga bahwa x << 1 x 10 -2, maka (1 x 10 -2)+ 2x
= 1 x 10 -2.
Persamaan
di atas dapat ditulis sebagai berikut.
(x)
( 1 x 10-2 )2 = 2 x 10-12
= 2 x 10 -8
Jadi,
kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan dengan pH = 12 adalah 2 x 10-8
mol L-1
Kelarutan
ini kira-kira 4000 kali lebih kecil daripada kelarutan Mg(OH)2 dalam
aquades
Latihan
Soal :
1. Diketahui
Ksp Fe(OH)2 = 8 x 10-16.Tentukanlah kelarutan Fe(OH)2
dalam :
a. akuades
b. larutan
NaOH 0,01 M
2. Larutan
jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 10. Tentukanlah kelarutan basa tersebut dalam
larutan yang mempunyai pH = 13
2. pH
dan kelarutan garam
Kalsium karbonat ( CaCO3
) sukar larut dalam air, tetapi larut dalam larutan HCl. Fakta ini dapat
diterangkan sebagai berikut :
Dalam larutan jenuh
CaCO3 terdapat kesetimbangan sebagai berikut
CaCO3 (s)
D
Ca2+ (aq) + CO3 2- (aq)
Dalam larutan asam, ion
CO32- akan diikat oleh ion H+ membentuk HCO3-
atau H2CO3, H2CO3 selanjutnya akan
terurai membentuk CO2 dan H2O. Hal ini akan menggeser
kesetimbangan di atas ke kanan. Dengan kata lain menyebabkan CaCO3
melarut.
D. Reaksi pengendapan
Kita dapat mengeluarkan suatu ion dari larutannya
melalui reaksi pengendapan.Misalnya, ion kalsium ( Ca+2) dapat
dikeluarkan dengan menambahkan larutan Na2CO3.Dalam
hal ini, ion Ca2+ akan bergabung dengan ion karbonat (CO3
2-) membentuk CaCO3, suatu garam yang sukar larut,
sehingga mengendap.
Ca+2 (aq) + CO3 2-
(aq) " CaCO3 (s)
Contoh
lainnya yaitu mengendapkan ion Cl- dari air laut dengan menambahkan
larutan perak nitrat( AgNO3 ). Ion Cl- akan bergabung
dengan ion Ag+ membentuk AgCl yang sukar larut.
Cl- (aq) + Ag+
(aq) "
AgCl (s)
Sekarang,
marilah kita perhatikan secara lebih seksama proses terjadinya endapan AgCl ketika
larutan yang mengandung ion Cl- ditetesi dengan larutan Ag+.
Apakah endapan AgCl terbentuk begitu ada ion Ag+ memasuki larutan?
Kita ingat kembali bahwa AgCl dapat larut dalam air, meskipun dalam jumlah yang
sangat sedikit. Artinya, ion Ag+ dan ion Cl- dapat berada
bersama-sama dalam larutan hingga larutan jenuh, yaitu sampai hasil kali [Ag+][Cl-] sama dengan nilai Ksp
AgCl. Apabila penambahan ion Ag+ dilanjutkan hingga hasil kali [Ag+][Cl-]> Ksp AgCl, maka kelebihan
ion Ag+ dan ion Cl- akan bergabung membentuk endapan
AgCl. Jadi, pada penambahan larutan Ag+ ke dalam larutan Cl-
dapat terjadi tiga hal sebagai berikut.
Jika [Ag+][Cl-] < Ksp AgCl, larutan belum
jenuh.
Jika [Ag+][Cl-] = Ksp AgCl, larutan
tepat jenuh.
Jika [Ag+][Cl-] > Ksp AgCl, terjadi
pengendapan.
Sebagaimana
telah dipelajari ketika membahas kesetimbangan kimia, hasil kali konsentrasi
seperti dirumuskan dalam rumus tetapan kesetimbangan ( bukan konsentrasi
setimbang) kita sebut sebagai Qc.
Jadi
secara umum, apakah keadaan suatu larutan belum jenuh, jenuh, atau terjadi
pengendapan, dapat ditentukan dengan memeriksa nilai Qc-nya dengan ketentuan
sebagai berikut.
Jika Qc < Ksp, larutan
belum jenuh.
Jika Qc = Ksp, larutan tepat
jenuh.
Jika Qc < Ksp, terjadi
pengendapan.
Periksalah
dengan suatu perhitungan, apakah terbentuk endapan Ca(OH)2 jika 10
ml larutan CaCl2 0,2 M dicampur 0,2 M dicampur dengan 10 ml larutan NaOH 0,02
M. (Ksp Ca(OH)2 = 8 x 10-6 )
Jawab
:
Ketika
10 ml larutan CaCl2 0,2 M dicampurkan dengan 10 ml larutan NaOH 0,2
M, masing-masing zat itu mengalami pengenceran dua kali, sehingga konsentrasi
CaCl2 dalam campuran menjadi 0,1 M dan konsentrasi NaOH menjadi 0,01
M. Oleh karena CaCl2 dan dan NaOH tergolong elektrolit kuat,
keduanya mengion sempurna.
CaCl2
(aq) "
Ca 2+ (aq) + 2Cl- (aq)
0,1 M
0,1 M 0,2 M
NaOH
(aq) "
Na+ (aq) + OH- (aq)
0,01 M
0,01 M 0,01 M
Jadi,
konsentrasi ion Ca2+ dalam campuran = 0,1 M dan konsentrasi ion OH-
= 0,01 M
Qc
untuk Ca(OH)2 = [Ca2+][OH-]2
=
0,1 (0,01)2
=
1 x 10-5
Karena
Qc > Ksp, maka pada pencampuran itu terbentuk endapan Ca(OH)2
http://adf.ly/6wF32
http://adf.ly/6wF32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar