Powered By Blogger

Minggu, 01 April 2012

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Kelarutan zat dalam air sangat beragam.Ada zat yang mudah larut dan ada pula yang sukar larut.Sebagai patokan kasar, zat yang memiliki kelarutan lebih besar dari 0,02 mol L -1 dianggap larut, sedangkan yang lebih kecil dari itu dianggap sukar larut.Pada umumnya kelarutan bertambah pada kenaikan suhu. Kelarutan juga dipengaruhi pH larutan. Dalam bab ini akan dibahas kelarutan garam dan basa dalam air, khususnya yang tergolong sukar larut.

A.       Kelarutan dan Hasilkali Kelarutan
1.         Kelarutan
a.       Pengertian kelarutan
Bayangkan jika kita menambahkan satu sendok the Kristal natrium klorida ( garam dapur) ke dalam segelas air, kemudian diaduk. Kristal itu larut, bukan? Apa yang terjadi jika natrium klorida ditambah dan ditambah lagi?Apakah natrium klorida selalu dapat larut? Tentu tidak, pada suatu saat larutan menjadi jenuh, dan garam tidak dapat larut lebih banyak lagi. Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut.
Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut/larutan pada suhu tertentu.
b.      Satuan kelarutan
Kelarutan (khususnya untuk zat yang sukar larut) dinyatakan dalam mol L-1. Jadi kelarutan sama dengan kemolaran dari larutan jenuhnya.
Contoh Soal :
Sebanyak 4,35 miligram Ag2CrO4 dapat larut dalam 100 ml air. Nyatakan kelarutan Ag2CrO4 tersebut dalam mol L -1. ( Ar O = 16; Cr = 52; Ag = 108 )
Jawab :
Kelarutan = molaritas larutan jenuh ; s = n/v
                            4,35 x 10 -3 gram
Mol Ag2CrO4 =                                
                            332 gram mol -1
          n                  1,31 x 10 -5 mol          
s =                  =                                  = 1,31 x 10 -4 mol L-1
          v                      0, 1 liter
2.         Tetapan Hasilkali Kelarutan ( Ksp)
Perak kromat ( Ag2CrO4) merupakan contoh garam yang sangat sukar larut dalam air. Jika kita memasukkan sedikit saja Kristal garam itu ke dalam segelas air kemudian diaduk, kita akan melihat bahwa sebagian besar dari garam itu tidak larut (mengendap di dalam gelas).Larutan perak kromat mudah sekali jenuh. Apakah setelah mencapai keadaan jenuh proses melarut berhenti?ternyata tidak?Melalui percobaan telah diketahui bahwa dalam larutan jenuh tetap terjadi proses melarut, tetapi pada saat yang sama terjadi pula proses pengkristalan dengan laju yang sama. Dengan kata lain, dalam keadaan jenuh terdapat kesetimbangan antara zat padat tak larut dengan larutannya. Khusus untuk elektrolit (garam atau basa), kesetimbangan itu terjadi antara zat padat tak larut dengan ion-ionnya. Kesetimbangan dalam larutan jenuh perak kromat adalah sebagai berikut :
Ag2CrO4 (s) D 2Ag+(aq) + CrO4 2-(aq)
Tetapan kesetimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit larut disebut tetapan hasilkali kelarutan( solubility product constant) dan dinyatakan dengan lambing Ksp. Persamaan tetapan hasilkali kelarutan untuk Ag2CrO4 adalah:
Ksp = [Ag+ ] 2[CrO4 2-]
Secara umum, persamaan kesetimbangan larutan garam AxBy yang sedikit larut adalah sebagai berikut :
AxBy(s) D xAy+ (aq) + yBx-(aq)
Ksp = [Ay+]x[Bx-]y



Latihan soal :
Tuliskan persamaan tetapan hasilkali kelarutan untuk senyawa berikut:
1.      PbSO4                                                4. Ag3PO4
2.      Ag2CrO4                                            5. Al2(CO3)3
3.      PbCl2

3.         Hubungan Kelarutan (s) dan Tetapan Hasilkali Kelarutan (Ksp)
Perhatikanlah kembali kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh Ag2CrO4
Ag2CrO4 (s) D 2Ag+(aq) + CrO4 2-(aq)
Konsentrasi kesetimbangan ion Ag+ dan ion CrO42- dalam larutan jenuh  dapat dikaitkan dengan kelarutan Ag2CrO4,yaitu sesuai dengan stoikiometri reaksi (perbandingan koefisien reaksinya). Jika kelarutan Ag2CrO4 dinyatakan dengan s, maka konsentrasi ion Ag+ dalam larutan itu sama dengan 2s dan konsentrasi ion CrO4 2- sama dengan s:
Ag2CrO4 (s) D 2Ag+(aq) + CrO4 2-(aq)
     s                   2s               s
Dengan demikian, nilai tetapan hasilkali kelarutan (Ksp) Ag2CrO4 dapat dikaitkan dengan nilai kelarutannya (s), sebagai berikut :
Ksp = [Ag+ ] 2[CrO4 2-]
       = (2s)2 (s)
       = 4s3
Secara umum, hubungan antara kelarutan (s) dengan tetapan hasilkali kelarutan (Ksp) untuk elektrolit AxBy dapat dinyatakan sebagai berikut :
AxBy(s) D xAy+ (aq) +  yBx-(aq)
Ksp = [Ay+]x[Bx-]y
       = (xs)x( ys)y
       = xxyys (x+y)
Contoh Soal :
1.      Tulislah hubungan kelarutan dengan tetapan hasilkali kelarutan untuk elektrolit Al(OH)3
Jawab : Al(OH)3(s) D Al3+ (aq) + 3OH- (aq)
                 s                  s               3s
Ksp = [Al+3] [OH-]3
       = (s) (3s)3
       = 27s4
2.      Sebanyak 100 ml larutan jenuh MgF2 pada 18˚C diuapkan dan diperoleh 7,6 mg MgF2 padat.Berapakah Ksp MgF2 pada 18˚C ? (Ar Mg = 24; F =19 )
Jawab :
Mula-mula ditentukan kelarutan MgF2, kemudian dihubungkan dengan konsentrasi ion Mg2+ dan konsentrasi ion F-
                      7,6 x 10-3
Mol MgF2 =                           = 1,22 x 10-4 mol
                      ((24+ (2x19))
                 
         1,22 x 10-4 mol
s =                              = 0,0012 mol L-1
           0,1 liter
MgF2(s) D Mg2+ (aq) + 2F- (aq)
s                  s              s
Ksp MgF2 = [Mg+2] [F-]2
           = s (2s)2
           = 4s3
           = 4 ( 0,0012)3
           = 6,9 x 10-9




Latihan soal :
1.      Tulislah hubungan kelarutan dengan tetapan hasilkali kelarutan untuk elektrolit berikut:
a.             CaSO4                                       c. Mn(OH)2
b.            Hg(CN)2                                   d. Ni3(AsO4)2
2.      Diketahui Ksp dari Ag2CrO4 pada 25˚C= 2,4 x 10-12. Berapakah kelarutan molar dari Ag2CrO4 pada 25˚C ?
3.      Kelarutan magnesium oksalat, MgC2O4 dalam air sebesar 0,0093 mol L-1. Hitunglah Ksp magnesium oksalat itu ( Ar O = 16; C = 12; Mg = 24 )
4.      Dalam 500 ml larutan dapat terlarut 0,65 gram Cu(IO3)2. Berapakah Ksp garam itu? ( Ar O= 16; Cu = 63,5; I = 127 )
5.      Tentukan konsentrasi ion Ag+ dalam larutan jenuh Ag2CrO4. Ksp Ag2CrO4 = 1,1 x 10-12
6.      Diketahui Ksp Ca(OH)2 = 5 x 10-6. Tentukan pH larutan jenuh Ca(OH)2
7.      Larutan jenuh Mg(OH)2 mempunyai pH = 9.Tentukan Ksp Mg(OH)2
B.        Pengaruh ion senama terhadap kelarutan
Marilah kita perhatikan kembali larutan jenuh Ag2CrO4. Apakah yang akan terjadi apabila ke dalam larutan jenuh itu kita tambahkan larutan AgNO3 atau larutan K2CrO4?
Dalam larutan jenuh Ag2CrO4 terdapat kesetimbangan antara Ag2CrO4 padat dengan ion- ion Ag+ dan ion CrO42-
Ag2CrO4 (s) D 2Ag+(aq) + CrO4 2-(aq)
Penambahan larutan larutan AgNO3 atau larutan K2CrO4 akan memperbesar konsentrasi ion Ag+ atau ion CrO4 2- dalam larutan.
AgNO3(aq) D Ag+(aq) + NO3- (aq)
K2CrO4 D 2K+ + CrO4 2- (aq)
Sesuai dengan azas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan, penambahan konsentrasi ion Ag+
atau ion CrO4 2- akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Akibat dari pergeseran itu, jumlah Ag2CrO4 yang larut menjadi berkurang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ion senama memperkecil kelarutan. Akan tetapi, sebagaimana halnya pada kesetimbangan pada umumnya, ion senama tidak mempengaruhi harga tetapan hasilkali kelarutan, asal suhu tidak berubah.
Contoh soal :
Diketahui kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni, yaitu 8,43 x 10 -5 mol L-1 pada 25˚C. Tentukanlah kelarutan Ag2CrO4 ( Ksp Ag2CrO4 = 2,4 x 10 -12) itu dalam :
Larutan AgNO3 0,1 M
Jawab :
Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M.
Larutan AgNO3 0,1 M mengandung 0,1 M ion Ag+ dan 0,1 M ion NO3-
AgNO3(aq) D Ag+(aq) + NO3- (aq)
0,1 M             0,1 M      0,1 M
Jika ke dalam larutan ditambahkan Ag2CrO4 padat, maka kristal itu akan larut hingga larutan jenuh.
Misal kelarutan Ag2CrO4 = s mol L-1 maka konsentrasi ion CrO4 2- yang dihasilkan = s mol L -1 dan ion Ag+ = 2s mol L-1
Ag2CrO4 (s) D 2Ag+(aq) + CrO4 2-(aq)
      s                  2s             s
jadi konsentrasi total ion Ag+ = 0,1 + 2s mol L-1.Oleh karena nilai s relative kecil, yaitu s < 8,43 x 10-5 , maka konsentrasi ion Ag+ dapat dianggap = 0,1 mol L-1  ( 0,1 + 2s = 0,1 )
Dalam larutan jenuh Ag2CrO4 berlaku :
[Ag+] [CrO4 2-] = Ksp Ag2CrO4
(0,1)2 (s) = 2,4 x 10-12
s = 2,4 x 10-10
Latihan Soal :
1.      Diketahui Ksp AgCl = 1 x 10-10. Tentukanlah kelarutan AgCl dalam larutan
a.       NaCl 0,1 M
b.      CaCl2 0,1 M


2.      Kelarutan PbCl2 dalam air sebesar 1,62 x 10-2 mol L-1. Tentukanlah
a.       Kelarutan PbCl2 dalam larutan HCl 0,1 M
b.      Massa PbCl2 yang dapat larut dalam 100 ml larutan CaCl2 0,1 M. (Ar Cl = 35,5; Pb = 206)
C.       Kelarutan dan pH
Tingkat keasaman larutan (pH) dapat mempengaruhi kelarutan dari berbagai jenis zat. Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa. Garam-garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam larutan yang bersifat asam kuat.
1.      pH dan kelarutan basa
Sesuai dengan efek ion senama, suatu basa akan lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa daripada dalam larutan netral.
Contoh Soal : Membandingkan kelarutan basa dalam air dan dalam larutan yang bersifat basa.
Diketahui tetapan hasil kali kelarutan Mg(OH)2 = 2 x 10 -12. Tentukanlah kelarutan Mg(OH)2 dalam :
a.       Akuades (air murni)
b.      Larutan dengan pH = 12
Jawab :
a.    Dalam air, Mg(OH)2 akan larut hingga terjadi larutan jenuh di mana
[Mg2+] [OH-]2 = Ksp Mg(OH)2
Misal kelarutan Mg(OH)2 = s mol L -1
Mg(OH)2(aq) D Mg2+ (aq) + 2OH- (aq)
       s                s                   2s
[Mg2+] [OH-]2 = Ksp Mg(OH)2
   (s)      (2s)2  = 2 x 10 -12
    4s3             = 2 x 10 -12
     s              = 7,94 x 10 -5 mol L-1      
b.   Dalam larutan dengan pH = 12
pH = 12 _ pOH = 2 _ [OH-] = 1 x 10 -2 mol L-1
Mg(OH)2 akan larut hingga terjadi larutan jenuh; misalkan kelarutan Mg(OH)2 = x mol L-1
Mg(OH)2(aq) D Mg2+ (aq) + 2OH- (aq)
       x               x                  2x
Konsentrasi ion OH- dalam larutan = ( 1 x 10 -2 ). Substitusi data ini ke dalam persamaan tetapan kesetimbangan Mg(OH)2 menghasilkan persamaan sebagai berikut
[Mg2+] [OH-]2 = Ksp Mg(OH)2
 (x)   {(1 x 10 -2)+ 2x} 2 = 2 x 10 -12
Oleh karena dapat diduga bahwa x << 1 x 10 -2, maka (1 x 10 -2)+ 2x = 1 x 10 -2.
Persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut.
(x) ( 1 x 10-2 )2 = 2 x 10-12
                         = 2 x 10 -8
Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan dengan pH = 12 adalah 2 x 10-8 mol L-1
Kelarutan ini kira-kira 4000 kali lebih kecil daripada kelarutan Mg(OH)2 dalam aquades
Latihan Soal :
1.      Diketahui Ksp Fe(OH)2 = 8 x 10-16.Tentukanlah kelarutan Fe(OH)2 dalam :
a.       akuades
b.      larutan NaOH 0,01 M
2.   Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 10. Tentukanlah kelarutan basa tersebut dalam larutan yang mempunyai pH = 13

2.      pH dan kelarutan garam
Kalsium karbonat ( CaCO3 ) sukar larut dalam air, tetapi larut dalam larutan HCl. Fakta ini dapat diterangkan sebagai berikut :
Dalam larutan jenuh CaCO3 terdapat kesetimbangan sebagai berikut
CaCO3 (s) D Ca2+ (aq) + CO3 2- (aq)
Dalam larutan asam, ion CO32- akan diikat oleh ion H+ membentuk HCO3- atau H2CO3, H2CO3 selanjutnya akan terurai membentuk CO2 dan H2O. Hal ini akan menggeser kesetimbangan di atas ke kanan. Dengan kata lain menyebabkan CaCO3 melarut.
D.       Reaksi pengendapan
Kita dapat mengeluarkan suatu ion dari larutannya melalui reaksi pengendapan.Misalnya, ion kalsium ( Ca+2) dapat dikeluarkan dengan menambahkan larutan Na2CO3.Dalam hal ini, ion Ca2+ akan bergabung dengan ion karbonat (CO3 2-) membentuk CaCO3, suatu garam yang sukar larut, sehingga mengendap.
Ca+2 (aq) + CO3 2- (aq) " CaCO3 (s)
Contoh lainnya yaitu mengendapkan ion Cl- dari air laut dengan menambahkan larutan perak nitrat( AgNO3 ). Ion Cl- akan bergabung dengan ion Ag+ membentuk AgCl yang sukar larut.
            Cl- (aq) + Ag+ (aq) " AgCl (s)
Sekarang, marilah kita perhatikan secara lebih seksama proses terjadinya endapan AgCl ketika larutan yang mengandung ion Cl- ditetesi dengan larutan Ag+. Apakah endapan AgCl terbentuk begitu ada ion Ag+ memasuki larutan? Kita ingat kembali bahwa AgCl dapat larut dalam air, meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit. Artinya, ion Ag+ dan ion Cl- dapat berada bersama-sama dalam larutan hingga larutan jenuh, yaitu sampai hasil kali [Ag+][Cl-] sama dengan nilai Ksp AgCl. Apabila penambahan ion Ag+ dilanjutkan hingga hasil kali [Ag+][Cl-]> Ksp AgCl, maka kelebihan ion Ag+ dan ion Cl- akan bergabung membentuk endapan AgCl. Jadi, pada penambahan larutan Ag+ ke dalam larutan Cl- dapat terjadi tiga hal sebagai berikut.
            Jika [Ag+][Cl-] < Ksp AgCl, larutan belum jenuh.
            Jika [Ag+][Cl-] = Ksp AgCl, larutan tepat  jenuh.
            Jika [Ag+][Cl-] > Ksp AgCl, terjadi pengendapan.
Sebagaimana telah dipelajari ketika membahas kesetimbangan kimia, hasil kali konsentrasi seperti dirumuskan dalam rumus tetapan kesetimbangan ( bukan konsentrasi setimbang) kita sebut sebagai Qc.
Jadi secara umum, apakah keadaan suatu larutan belum jenuh, jenuh, atau terjadi pengendapan, dapat ditentukan dengan memeriksa nilai Qc-nya dengan ketentuan sebagai berikut.
            Jika Qc < Ksp, larutan belum jenuh.
            Jika Qc = Ksp, larutan tepat jenuh.
            Jika Qc < Ksp, terjadi pengendapan.
Periksalah dengan suatu perhitungan, apakah terbentuk endapan Ca(OH)2 jika 10 ml larutan CaCl2 0,2 M dicampur 0,2 M dicampur dengan 10 ml larutan NaOH 0,02 M. (Ksp Ca(OH)2 = 8 x 10-6 )
Jawab :
Ketika 10 ml larutan CaCl2 0,2 M dicampurkan dengan 10 ml larutan NaOH 0,2 M, masing-masing zat itu mengalami pengenceran dua kali, sehingga konsentrasi CaCl2 dalam campuran menjadi 0,1 M dan konsentrasi NaOH menjadi 0,01 M. Oleh karena CaCl2 dan dan NaOH tergolong elektrolit kuat, keduanya mengion sempurna.
CaCl2 (aq) " Ca 2+ (aq) + 2Cl- (aq)
 0,1 M           0,1 M      0,2 M
NaOH (aq) " Na+ (aq) + OH- (aq)
 0,01 M         0,01 M    0,01 M
Jadi, konsentrasi ion Ca2+ dalam campuran = 0,1 M dan konsentrasi ion OH- = 0,01 M
Qc untuk Ca(OH)2 = [Ca2+][OH-]2
= 0,1 (0,01)2
= 1 x 10-5
Karena Qc > Ksp, maka pada pencampuran itu terbentuk endapan Ca(OH)2

http://adf.ly/6wF32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar